Tentara Israel Bakar Gedung Keberangkatan Rafah, Hamas: Aksi Kriminal!

Selasa, 18 Juni 2024 - 16:30 WIB
Tentara Israel membakar gedung aula keberangkatan di perbatasan Rafah di sisi Palestina. Foto/Younis Tirawi/x
RAFAH - Tentara Israel membakar gedung aula keberangkatan penyeberangan Rafah di sisi Palestina pada Senin (17/6/2024), yang secara efektif memutus koneksi Gaza dengan dunia luar.

Tindakan ini menyusul penyitaan perbatasan Rafah oleh tentara Israel 40 hari yang lalu.

Aula keberangkatan, bersama dengan fasilitas dan bangunan lainnya, dibakar, memutus komunikasi bagi warga Palestina di Gaza.



Beberapa akun media sosial Palestina membagikan gambar yang menunjukkan aula keberangkatan dilalap api.

Insiden ini bertepatan dengan serangan yang sedang berlangsung oleh kendaraan militer Israel ke Koridor Philadelphia Rafah, zona penyangga demiliterisasi di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.

Tindakan Kriminal



Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengutuk pembakaran aula keberangkatan, menyebutnya sebagai “tindakan kriminal dan perilaku brutal” yang menggarisbawahi apa yang mereka gambarkan sebagai “genosida Israel di Gaza.”

Hamas menyerukan kecaman dan tindakan internasional, dengan menyatakan, “Israel menanggung konsekuensi dari kejahatan ini, yang mengakibatkan terputusnya komunikasi warga Palestina dengan dunia luar.”

“Perilaku Nazi ini, yang merupakan kejahatan perang yang jelas, membutuhkan kecaman internasional yang luas dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan,” papar pernyataan itu.

Kelompok itu mendesak masyarakat internasional membuka kembali penyeberangan Rafah, memfasilitasi perjalanan, dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Ini membutuhkan tindakan internasional yang efektif untuk membuka penyeberangan dan memfasilitasi perjalanan bagi warga kita, dan memfasilitasi masuknya makanan darurat dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang sengaja menjadi sasaran perang kelaparan zionis,” ungkap Hamas.

Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.347 warga Palestina telah tewas, dan 85.372 terluka dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di Gaza utara, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, sebagian besar anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan pemindahan paksa hampir dua juta orang dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi dipaksa ke kota Rafah selatan yang padat penduduk di dekat perbatasan dengan Mesir. Ini merupakan eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba 1948.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More