Ini Kekuatan Militer Hamas dan Hizbullah Jika Bersatu, Israel Berani Lawan?

Senin, 17 Juni 2024 - 16:38 WIB
Hizbullah dan Hamas memiliki kekuatan yang signifikan jika bersatu. Foto/AP
GAZA - Kekuatan militer Hamas dan Hizbullah jika bersatu menarik diketahui. Berbekal tentara berani mati dan persenjataan mumpuni, keduanya bisa menjadi ancaman besar Israel dan para sekutunya.

Hamas dan Hizbullah merupakan dua kelompok bersenjata yang sering jadi perhatian dunia internasional. Terlepas dari perbedaan ideologi hingga strategi perjuangan, keduanya sama-sama menjadikan Israel sebagai musuh utamanya.

Pada satu sisi, Hamas melawan Israel dalam perjuangannya membela Palestina. Sedangkan Hizbullah sendiri dibentuk secara resmi sebagai tanggapan atas invasi Israel ke Lebanon Selatan pada 1980-an.

Memiliki satu musuh utama yang serupa, Hamas dan Hizbullah bisa saja bersatu. Jika terjadi, seperti apa kekuatan gabungan dari dua kelompok ini?

Kekuatan Militer Hamas dan Hizbullah Jika Bersatu

1. Jumlah tentara

Sejak kemunculannya, Hamas dan Hizbullah telah mengembangkan kekuatan militernya. Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian mereka adalah keberadaan para serdadu pemberani.



Mengutip laman Times of Israel, Hamas sudah meningkatkan jumlah tentaranya sejak perang tahun 2014. Seorang komandan senior IDF menyebut Hamas setidaknya punya pasukan sekitar 30.000 pada 2021.

Angka tersebut lebih kecil dari klaim sumber anonim yang diduga dekat dengan Hamas ketika wawancara dengan Reuters pada Oktober 2021. Sumber itu menyebut kelompok pejuang Palestina ini memiliki anggota mencapai 40.000.

Menariknya, jumlah tersebut terdiri atas tentara biasa hingga unit komando angkatan laut. Bukan orang sembarangan, masing-masing juga telah menerima pelatihan dan persenjataan canggih.

Beralih ke sisi Hizbullah, kelompok yang berbasis di Lebanon ini juga sudah banyak berkembang seiring waktu. Hassan Nasrallah selalu pemimpin menyebut kelompoknya punya 100.000 pejuang pada 2021.

Namun, para pengamat menyebut klaim Nasrallah itu berlebihan. Sebaliknya, mereka memperkirakan bahwa Hizbullah ini sebenarnya hanya memiliki tentara antara 15.000 sampai 30.000 saja.



2. Persenjataan

Kekuatan militer Hamas dan Hizbullah juga didukung persenjataan yang mumpuni. Jenisnya pun beragam, dari senjata ringan hingga berat.

Pada sisi Hamas, mereka punya berbagai jenis senjata yang digunakan para serdadunya. Di antaranya seperti roket, rudal anti tank, rudal anti pesawat hingga kendaraan udara tak berawak.

Masih dari sumber serupa, Times of Israel menyebut Hamas setidaknya punya 7.000 roket hingga ratusan rudal anti tank dan rudal anti pesawat. Lalu, ada juga lusinan kendaraan udara tak berawak.

Tak hanya itu, sumber lain seperti The Conversation juga mengatakan bahwa Hamas memiliki banyak senapan serbu AK-47 sampai granat berpeluncur roket. Masing-masing didistribusikan melalui terowongan-terowongan tersembunyi yang dibangunnya.

Sementara untuk Hizbullah, mereka punya sebutan sebagai kelompok non negara dengan persenjataan terbesar di dunia. Sama seperti Hamas, jenisnya pun beragam.

Namun, sebagian besar isi dari gudang senjatanya berupa roket artileri. Jumlahnya sendiri mencapai 130.000 menurut data perkiraan Center for Strategic and International Studies edisi 2021.

Selain itu, Hizbullah juga punya sistem pertahanan semacam SA-22 Rusia yang bisa menargetkan jet tempur, helikopter hingga drone. Aset-aset ini sering jadi perhatian Israel mengingat kekuatan militernya yang bergantung pada superioritas udara.

3. Dukungan pihak lain

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Hamas dan Hizbullah ini bukanlah sebuah negara. Mereka hanya sebatas organisasi politik dan militer yang masing-masing berbasis di Palestina dan Lebanon.

Berkaca pada statusnya, sebagian orang mungkin penasaran mengenai langkah-langkah strategis yang dilakukan mereka agar bisa bertahan sampai sekarang. Ternyata, salah satu kuncinya adalah dukungan dari pihak lain.

Meski tidak pernah secara terang-terangan menyatakan diri mendukung Hamas atau Hizbullah, Iran disebut-sebut sebagai pihak utama yang memberi dukungan dan pendanaan untuk kedua kelompok tersebut.

Teheran banyak dikatakan menjadi sumber dana sekaligus aktor utama di balik kekuatan Hamas dan Hizbullah. Selain materi, Iran juga membantu keduanya dalam hal pelatihan militer hingga dukungan politis.

Selain Iran, masih ada beberapa pihak yang sering disebut turut membantu Hamas dan Hizbullah dalam kaitannya dengan persenjataan. Sebut saja seperti Rusia hingga Korea Utara.

Menurut laporan The Conversation, beberapa negara seperti Rusia telah memberi izin kepada Hamas untuk meniru produk senjatanya. Belum lagi, mereka bisa melatih para insinyur di Gaza sampai bisa membuat senjata yang serupa.

Demikian ulasan mengenai kekuatan militer Hamas dan Hizbullah jika bergabung menjadi satu untuk melawan Israel.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More