Ukraina Sibuk Memburu S-400 Rusia, Tak Ingin Jet Tempur F-16 AS Jadi Target Empuk
Jum'at, 14 Juni 2024 - 15:01 WIB
KYIV - Pasukan Ukraina mengintensifkan upaya perburuan terhadap berbagai sistem pertahanan rudal Rusia, khususnya S-400, sebelum menerima jet tempur F-16 dari negara-negara NATO akhir tahun ini.
Itu dilakukan pasukan Kyiv karena tak ingin jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu nantinya menjadi target empuk bagi sistem misil Moskow.
Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS, dalam laporan bertanggal 12 Juni, menyoroti kampanye strategis Ukraina untuk melemahkan pertahanan Rusia—yang berpotensi membuka jalan bagi penggunaan pesawat berawak sayap tetap yang lebih efektif dalam perang.
Penilaian tersebut menunjukkan bahwa tindakan militer Ukraina baru-baru ini telah menargetkan instalasi pertahanan udara utama Rusia.
Pada malam tanggal 11-12 Juni, pasukan Ukraina menyerang baterai pertahanan udara S-300 dan dua baterai S-400 di dekat pemukiman pendudukan Belbek dan Sevastopol di Crimea.
Gambar geolokasi yang dirilis pada 12 Juni mengonfirmasi kerusakan pada sistem-sistem tersebut, termasuk penghancuran radar sistem S-400 di selatan Dzhankoi dan kerusakan aset S-300 di utara Yevpatoriia.
Serangan-serangan ini mendukung laporan sebelumnya dari Staf Umum Ukraina mengenai keberhasilan serangan terhadap aset pertahanan udara Rusia.
Penilaian lebih lanjut mencatat bahwa Kostiantyn Nemichev, pendiri Resimen Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) Kraken, mengonfirmasi pada 12 Juni bahwa pasukan Ukraina menggunakan sistem roket HIMARS pasokan Amerika untuk menghancurkan empat sistem S-300 Rusia di Oblast Belgorod.
Itu dilakukan pasukan Kyiv karena tak ingin jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu nantinya menjadi target empuk bagi sistem misil Moskow.
Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS, dalam laporan bertanggal 12 Juni, menyoroti kampanye strategis Ukraina untuk melemahkan pertahanan Rusia—yang berpotensi membuka jalan bagi penggunaan pesawat berawak sayap tetap yang lebih efektif dalam perang.
Penilaian tersebut menunjukkan bahwa tindakan militer Ukraina baru-baru ini telah menargetkan instalasi pertahanan udara utama Rusia.
Baca Juga
Pada malam tanggal 11-12 Juni, pasukan Ukraina menyerang baterai pertahanan udara S-300 dan dua baterai S-400 di dekat pemukiman pendudukan Belbek dan Sevastopol di Crimea.
Gambar geolokasi yang dirilis pada 12 Juni mengonfirmasi kerusakan pada sistem-sistem tersebut, termasuk penghancuran radar sistem S-400 di selatan Dzhankoi dan kerusakan aset S-300 di utara Yevpatoriia.
Serangan-serangan ini mendukung laporan sebelumnya dari Staf Umum Ukraina mengenai keberhasilan serangan terhadap aset pertahanan udara Rusia.
Penilaian lebih lanjut mencatat bahwa Kostiantyn Nemichev, pendiri Resimen Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) Kraken, mengonfirmasi pada 12 Juni bahwa pasukan Ukraina menggunakan sistem roket HIMARS pasokan Amerika untuk menghancurkan empat sistem S-300 Rusia di Oblast Belgorod.
Lihat Juga :
tulis komentar anda