Giliran Prancis Siap Pasok Jet Tempur ke Ukraina untuk Lawan Rusia

Jum'at, 07 Juni 2024 - 07:21 WIB
Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia semuanya telah berjanji untuk memasok pesawat tempur F-16 ke Ukraina, meskipun belum ada yang benar-benar dikirimkan.

Bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Belgia akan memasok 30 unit F-16 buatan tahun 1980-an, sehingga jumlah total yang dijanjikan menjadi 85 unit.

Pada awal perang Rusia-Ukraina, Macron memposisikan dirinya sebagai sosok yang berhati-hati, memperingatkan negara-negara anggota NATO lainnya bahwa mengirim senjata berat ke Kyiv bisa menjadi tindakan yang terlalu eskalasi.

Namun, dia kemudian muncul sebagai salah satu pemimpin NATO yang paling pro-intervensi, dan menyatakan pada awal tahun ini bahwa gagasan mengirim pasukan darat Barat untuk berperang melawan Rusia “tidak dapat dikesampingkan.”

Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan pekan lalu bahwa instruktur militer Prancis akan segera dikerahkan di Ukraina.

Meskipun Kementerian Pertahanan Ukraina dengan cepat menarik kembali klaim tersebut, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan bahwa pertanyaan mengenai pengiriman instruktur Prancis ke negaranya “bukanlah hal yang tabu.”

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa ada banyak fakta yang menunjukkan bahwa instruktur Prancis sudah bekerja di Ukraina dan memperingatkan bahwa para agen ini merupakan target yang sah bagi Angkatan Bersenjata Rusia.

Macron mengatakan kepada TF1 bahwa dia tidak khawatir akan meningkatnya konflik. Presiden Prancis itu kemudian mengumumkan bahwa dia akan mendukung pembentukan “brigade Prancis” berkekuatan 4.500 tentara Ukraina yang dilatih dan diperlengkapi oleh Prancis, dan mengulangi pengumumannya pekan lalu bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal Prancis untuk serangan jarak jauh di tanah Rusia.

“Kami mendukung Ukraina. Ukraina diizinkan untuk menyerang sasaran di mana rudal telah ditembakkan,” katanya.

"Kami melarang menyerang warga sipil dengan senjata kami," ujarnya, yang dilansir Russia Today, Jumat (7/6/2024).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More