Saudi Puji Kesepakatan Normalisasi Hubungan UEA dan Israel
Kamis, 20 Agustus 2020 - 13:01 WIB
RIYADH - Arab Saudi memuji kesepakatan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel karena berpotensi mendorong perdamaian di kawasan.
“Setiap upaya yang mendorong perdamaian di kawasan dan dapat menahan ancaman aneksasi dapat dilihat sebagai positif,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal Bin Farhan Al-Saud, dilansir kantor berita Anadolu.
Saat konferensi pers gabungan dengan Menlu Jerman Heiko Maas, Pangeran Faisal menegaskan kembali bahwa Saudi berkomitmen pada Inisiatif Damai Arab yang diadopsi Liga Arab pada 2002.
Meski menyebut positif pada kesepakatan Israel dan UEA, Pangeran Faisal tidak menunjukkan kesiapan Saudi mengambil langkah serupa untuk normalisasi hubungan dengan Israel. (Baca Juga: Trump Berharap Arab Saudi Bergabung Kesepakatan UEA dan Israel)
Menurut Inisiatif Damai Arab, Pangeran Faisal menyatakan, “Perdamaian harus diraih antara Palestina dan Israel berdasarkan parameter yang diakuki internasional. Saat itu tercapai, semua hal mungkin.” (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
Kesepakatan antara UEA dan Israel itu dikecam Palestina dan berbagai negara di dunia. Kesepakatan itu dianggap lebih menguntungkan Israel dan merugikan masa depan Palestina. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
“Setiap upaya yang mendorong perdamaian di kawasan dan dapat menahan ancaman aneksasi dapat dilihat sebagai positif,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal Bin Farhan Al-Saud, dilansir kantor berita Anadolu.
Saat konferensi pers gabungan dengan Menlu Jerman Heiko Maas, Pangeran Faisal menegaskan kembali bahwa Saudi berkomitmen pada Inisiatif Damai Arab yang diadopsi Liga Arab pada 2002.
Meski menyebut positif pada kesepakatan Israel dan UEA, Pangeran Faisal tidak menunjukkan kesiapan Saudi mengambil langkah serupa untuk normalisasi hubungan dengan Israel. (Baca Juga: Trump Berharap Arab Saudi Bergabung Kesepakatan UEA dan Israel)
Menurut Inisiatif Damai Arab, Pangeran Faisal menyatakan, “Perdamaian harus diraih antara Palestina dan Israel berdasarkan parameter yang diakuki internasional. Saat itu tercapai, semua hal mungkin.” (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
Kesepakatan antara UEA dan Israel itu dikecam Palestina dan berbagai negara di dunia. Kesepakatan itu dianggap lebih menguntungkan Israel dan merugikan masa depan Palestina. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda