Estonia: Gabung NATO Akan Jadi Kemenangan Ukraina
Minggu, 02 Juni 2024 - 11:52 WIB
Ukraina secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi pimpinan Amerika Serikat tersebut pada tahun 2022, namun belum menerima peta jalan atau jadwal aksesi yang jelas.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berulang kali mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat menjadi anggota aliansi sampai perangnya dengan Rusia diselesaikan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sementara itu, mengesampingkan penolakan klaim atas Crimea dan bekas wilayah Ukraina lainnya, yang dimasukkan ke dalam Rusia.
Sejak awal 2024, dia telah menandatangani pakta keamanan bilateral dengan beberapa anggota NATO, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Berdasarkan perjanjian tersebut, negara-negara Barat berjanji untuk terus memberikan bantuan militer, namun tidak berkewajiban untuk memperlakukan konflik di Ukraina sebagai serangan terhadap wilayah mereka sendiri.
Rusia menyebut aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai salah satu akar penyebab konflik saat ini dan ketegangan keseluruhan dengan Barat.
Moskow melihat aliansi tersebut sebagai ancaman dan telah lama menolak ekspansi yang terus berlanjut ke wilayah timur.
Rusia juga menyatakan bahwa Kyiv harus mengakui “realitas teritorial baru” agar negosiasi perdamaian di masa depan dapat berhasil.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berulang kali mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat menjadi anggota aliansi sampai perangnya dengan Rusia diselesaikan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sementara itu, mengesampingkan penolakan klaim atas Crimea dan bekas wilayah Ukraina lainnya, yang dimasukkan ke dalam Rusia.
Sejak awal 2024, dia telah menandatangani pakta keamanan bilateral dengan beberapa anggota NATO, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Berdasarkan perjanjian tersebut, negara-negara Barat berjanji untuk terus memberikan bantuan militer, namun tidak berkewajiban untuk memperlakukan konflik di Ukraina sebagai serangan terhadap wilayah mereka sendiri.
Rusia menyebut aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai salah satu akar penyebab konflik saat ini dan ketegangan keseluruhan dengan Barat.
Moskow melihat aliansi tersebut sebagai ancaman dan telah lama menolak ekspansi yang terus berlanjut ke wilayah timur.
Rusia juga menyatakan bahwa Kyiv harus mengakui “realitas teritorial baru” agar negosiasi perdamaian di masa depan dapat berhasil.
(mas)
tulis komentar anda