Biden Diam-diam Izinkan Ukraina Lancarkan Serangan Jarak Jauh ke Rusia

Jum'at, 31 Mei 2024 - 07:35 WIB
Presiden AS Joe Biden diam-diam izinkan Ukraina lancarkan serangan jarak jauh ke wilayah Rusia. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memberikan izin kepada Kyiv untuk menggunakan senjata Amerika guna mencapai sasaran di wilayah Rusia yang berbatasan dengan wilayah Kharkiv di Ukraina.

Itu diungkap seorang pejabat AS kepada Politico.

Kendati demikian, Biden untuk saat ini tetap berdalih masih mempertahankan larangan kepada Ukraina untuk melakukan serangan lebih jauh ke wilayah Rusia.



“Presiden baru-baru ini mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata AS untuk tujuan kontra-tembakan di Kharkiv sehingga Ukraina dapat membalas serangan pasukan Rusia atau bersiap untuk menyerang mereka,” kata pejabat tersebut yang menolak diidentifikasi.



Menurut laporan Politico, Jumat (31/5/2024), keputusan tersebut diam-diam dikomunikasikan ke Kyiv beberapa waktu sebelum konfirmasi muncul dari pejabat Amerika.

Dalam praktiknya, arahan Biden akan memungkinkan pasukan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Amerika—tetapi bukan rudal ATACMS yang diam-diam dikirim ke Kyiv sejak awal April—untuk menyerang wilayah Rusia yang berbatasan dengan Wilayah Kharkiv, tempat Rusia baru-baru ini merebut puluhan kota dan desa.

Ukraina sebelumnya menggunakan kota-kota dan desa-desa tersebut untuk melancarkan serangan artileri, drone, dan rudal ke wilayah Rusia yang sama yang tercakup dalam arahan Biden.

Namun, dorongan pasukan Rusia ke Wilayah Kharkiv memaksa militer Ukraina untuk meninggalkan pangkalan tersebut, memastikan bahwa mereka tidak dapat lagi menyerang sasaran di Belgorod dan pemukiman Rusia lainnya di dekat perbatasan.

Pejabat AS yang berbicara kepada Politico mengeklaim bahwa keputusan Biden “tidak mengubah” larangan AS melakukan serangan jauh di dalam wilayah Rusia.

Biden mendapat tekanan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Amerika tanpa batas untuk melawan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, namun—setidaknya secara terbuka—masih menolak memberikan izin tersebut.

Penolakan publik ini telah menyebabkan perpecahan di dalam pemerintahan Biden, dan antara AS dan sekutunya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan pejabat senior Pentagon ingin Biden menyetujui serangan jarak jauh terhadap Rusia, menurut laporan New York Times dan Politico, sementara beberapa negara NATO termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata mereka sesuai keinginan.

Di Kyiv, penolakan Biden dilaporkan telah membuat marah Presiden Volodymyr Zelensky dan para pejabat seniornya, beberapa di antaranya mengatakan kepada Washington Post minggu ini bahwa mereka dapat menahan serangan Rusia di Kharkiv jika mereka memiliki izin untuk melakukan serangan lintas batas terhadap peralatan dan formasi pasukan Rusia.

Moskow telah menepis perdebatan mengenai serangan serupa di ibu kota negara-negara Barat.

“Senjata Amerika sudah digunakan terhadap berbagai sasaran di luar zona tempur,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada wartawan pekan lalu.

“Kami berangkat dari fakta bahwa persenjataan Amerika dan [negara] Barat lainnya menyerang sasaran di wilayah Rusia, terutama infrastruktur sipil dan wilayah pemukiman.”

Sehari sebelum Lavrov berbicara, pasukan Ukraina menggunakan rudal ATACMS untuk membunuh dua warga sipil dalam serangan di Crimea.

AS tidak menganggap Crimea sebagai wilayah Rusia, sehingga tidak melarang Ukraina melakukan serangan semacam itu.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More