5 Alasan All Eyes on Rafah Sangat Bergema di Seluruh Dunia, Memiliki Makna Mendalam
Rabu, 29 Mei 2024 - 21:29 WIB
GAZA - Sebuah gambar dengan teks “ All Eyes on Rafah ” ada di setiap Instagram Stories lainnya, mendominasi wacana media sosial mengenai perang Israel di Gaza.
Gambar tersebut telah dibagikan ulang di lebih dari 40 juta Instagram Stories sejak Senin, sehari setelah serangan mematikan Israel di Rafah Gaza.
Foto/Instagram
All eyes on Rafah adalah gambar dengan slogan yang meminta perhatian terhadap situasi di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza dekat perbatasan dengan Mesir.
Setelah dimulainya perang Israel di Gaza, Israel mulai mengebomnya dari utara dan bergerak ke bawah, membuat warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka saat mereka melarikan diri ke selatan untuk mencari perlindungan.
Pada bulan Februari, sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipindahkan ke Rafah ketika Israel mengatakan pihaknya berencana melancarkan operasi darat di Rafah, dan mengklaim empat brigade Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza, berada di sana.
Pengumuman itu dikecam di seluruh dunia. Pada bulan Februari, Richard “Rik” Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, mengatakan “semua mata” tertuju pada serangan Rafah yang akan datang. Diyakini bahwa “All Eyes on Rafah” diambil dari pernyataannya.
Sejak itu, slogan tersebut muncul di poster protes dan postingan media sosial lainnya.
Gambar tersebut telah dibagikan ulang di lebih dari 40 juta Instagram Stories sejak Senin, sehari setelah serangan mematikan Israel di Rafah Gaza.
5 Alasan All Eyes on Rafah Sangat Bergema di Seluruh Dunia, Memiliki Makna Mendalam
1. Meminta Perhatian Kepada Rafah
Foto/Instagram
All eyes on Rafah adalah gambar dengan slogan yang meminta perhatian terhadap situasi di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza dekat perbatasan dengan Mesir.
Setelah dimulainya perang Israel di Gaza, Israel mulai mengebomnya dari utara dan bergerak ke bawah, membuat warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka saat mereka melarikan diri ke selatan untuk mencari perlindungan.
Pada bulan Februari, sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipindahkan ke Rafah ketika Israel mengatakan pihaknya berencana melancarkan operasi darat di Rafah, dan mengklaim empat brigade Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza, berada di sana.
Pengumuman itu dikecam di seluruh dunia. Pada bulan Februari, Richard “Rik” Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, mengatakan “semua mata” tertuju pada serangan Rafah yang akan datang. Diyakini bahwa “All Eyes on Rafah” diambil dari pernyataannya.
Sejak itu, slogan tersebut muncul di poster protes dan postingan media sosial lainnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda