NATO Berlatih untuk Serangan Nuklir terhadap Rusia

Rabu, 29 Mei 2024 - 06:24 WIB
Jet tempur F16 Denmark mendemonstrasikan intersepsi terhadap pesawat angkut angkatan udara Belgia saat mereka terbang di atas Denmark, 14 Januari 2020 sebagai bagian dari latihan NATO untuk mencegah pesawat Rusia memasuki wilayah udara sekutu. Foto/REUTER
MOSKOW - Negara-negara NATO sedang mempersiapkan kemungkinan serangan nuklir terhadap Rusia. Peringatan itu diungkap seorang jenderal senior Moskow.

Vladimir Kulishov, wakil direktur pertama Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia, dan kepala Dinas Penjaga Perbatasan Rusia menguraikan ancaman yang harus dihadapi cabangnya dalam wawancara dengan RIA Novosti.

“Operasi intelijen NATO di dekat perbatasan Rusia sedang meningkat. Pasukan aliansi mengintensifkan pelatihan militer, di mana mereka menyusun skenario militer melawan Federasi Rusia, termasuk serangan nuklir di wilayah kami,” ujar dia kepada kantor berita pada Selasa.

Para pejabat Rusia sebelumnya mengkritik skema pembagian nuklir NATO, yang mana sejumlah senjata Amerika disimpan di negara-negara non-nuklir, termasuk Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.



Moskow sangat prihatin karena negara-negara yang bukan tuan rumah terlibat dalam latihan tentang cara mengerahkan senjata.

Pada Januari 2022, beberapa minggu sebelum konflik Ukraina meningkat menjadi permusuhan terbuka, Vladimir Ermakov, kepala departemen non-proliferasi Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan dalam wawancara bahwa Moskow memandang tindakan blok militer pimpinan AS tersebut sebagai sasaran langsung terhadap negara.

Rusia menyalahkan ekspansi NATO di Eropa dan meningkatnya kehadiran NATO di Ukraina sebagai penyebab krisis yang sedang berlangsung, yang dianggap sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS untuk melawannya.

Dukungan militer yang diberikan Washington dan sekutunya kepada Kiev dapat mengakibatkan eskalasi yang tidak terkendali dan perang langsung dengan Rusia, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perang nuklir, demikian peringatan para pejabat di Moskow.

Presiden Vladimir Putin memerintahkan latihan awal bulan ini untuk menguji kemampuan Rusia dalam menggunakan senjata nuklir non-strategis.

Langkah ini digambarkan sebagai reaksi terhadap pernyataan bermusuhan dari Barat.

Negara-negara yang menyumbangkan senjata jarak jauh ke Kiev saat ini sedang mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan penggunaannya terhadap sasaran yang terletak di wilayah yang mereka akui sebagai wilayah Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengklaim Kiev “memiliki hak” untuk melancarkan serangan semacam itu dengan senjata yang diperolehnya dari Inggris.

Latihan nuklir Rusia dilakukan bersama dengan Belarusia. Moskow memutuskan tahun lalu untuk menyimpan sebagian persenjataannya di wilayah Belarusia, dengan mengatakan hal itu perlu untuk mengimbangi skema NATO di tengah meningkatnya ketegangan.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More