NATO Berlatih untuk Serangan Nuklir terhadap Rusia
Rabu, 29 Mei 2024 - 06:24 WIB
MOSKOW - Negara-negara NATO sedang mempersiapkan kemungkinan serangan nuklir terhadap Rusia. Peringatan itu diungkap seorang jenderal senior Moskow.
Vladimir Kulishov, wakil direktur pertama Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia, dan kepala Dinas Penjaga Perbatasan Rusia menguraikan ancaman yang harus dihadapi cabangnya dalam wawancara dengan RIA Novosti.
“Operasi intelijen NATO di dekat perbatasan Rusia sedang meningkat. Pasukan aliansi mengintensifkan pelatihan militer, di mana mereka menyusun skenario militer melawan Federasi Rusia, termasuk serangan nuklir di wilayah kami,” ujar dia kepada kantor berita pada Selasa.
Para pejabat Rusia sebelumnya mengkritik skema pembagian nuklir NATO, yang mana sejumlah senjata Amerika disimpan di negara-negara non-nuklir, termasuk Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Moskow sangat prihatin karena negara-negara yang bukan tuan rumah terlibat dalam latihan tentang cara mengerahkan senjata.
Pada Januari 2022, beberapa minggu sebelum konflik Ukraina meningkat menjadi permusuhan terbuka, Vladimir Ermakov, kepala departemen non-proliferasi Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan dalam wawancara bahwa Moskow memandang tindakan blok militer pimpinan AS tersebut sebagai sasaran langsung terhadap negara.
Rusia menyalahkan ekspansi NATO di Eropa dan meningkatnya kehadiran NATO di Ukraina sebagai penyebab krisis yang sedang berlangsung, yang dianggap sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS untuk melawannya.
Dukungan militer yang diberikan Washington dan sekutunya kepada Kiev dapat mengakibatkan eskalasi yang tidak terkendali dan perang langsung dengan Rusia, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perang nuklir, demikian peringatan para pejabat di Moskow.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan latihan awal bulan ini untuk menguji kemampuan Rusia dalam menggunakan senjata nuklir non-strategis.
Vladimir Kulishov, wakil direktur pertama Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia, dan kepala Dinas Penjaga Perbatasan Rusia menguraikan ancaman yang harus dihadapi cabangnya dalam wawancara dengan RIA Novosti.
“Operasi intelijen NATO di dekat perbatasan Rusia sedang meningkat. Pasukan aliansi mengintensifkan pelatihan militer, di mana mereka menyusun skenario militer melawan Federasi Rusia, termasuk serangan nuklir di wilayah kami,” ujar dia kepada kantor berita pada Selasa.
Para pejabat Rusia sebelumnya mengkritik skema pembagian nuklir NATO, yang mana sejumlah senjata Amerika disimpan di negara-negara non-nuklir, termasuk Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Moskow sangat prihatin karena negara-negara yang bukan tuan rumah terlibat dalam latihan tentang cara mengerahkan senjata.
Pada Januari 2022, beberapa minggu sebelum konflik Ukraina meningkat menjadi permusuhan terbuka, Vladimir Ermakov, kepala departemen non-proliferasi Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan dalam wawancara bahwa Moskow memandang tindakan blok militer pimpinan AS tersebut sebagai sasaran langsung terhadap negara.
Rusia menyalahkan ekspansi NATO di Eropa dan meningkatnya kehadiran NATO di Ukraina sebagai penyebab krisis yang sedang berlangsung, yang dianggap sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS untuk melawannya.
Dukungan militer yang diberikan Washington dan sekutunya kepada Kiev dapat mengakibatkan eskalasi yang tidak terkendali dan perang langsung dengan Rusia, yang kemungkinan besar akan mengakibatkan perang nuklir, demikian peringatan para pejabat di Moskow.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan latihan awal bulan ini untuk menguji kemampuan Rusia dalam menggunakan senjata nuklir non-strategis.
tulis komentar anda