Setelah Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Dunia Bertindak, Bukan Kata-kata

Sabtu, 25 Mei 2024 - 08:56 WIB
Israel kemudian membantai lebih dari 35.000 warga Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak.

Israel menolak tuduhan Afrika Selatan bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina dalam perang Gaza, dengan alasan mereka bertindak membela diri dan melawan Hamas.

“Israel tidak peduli dengan dunia; tindakan ini seolah-olah berada di atas hukum karena pemerintah Amerika Serikat (AS) melindungi mereka dari hukuman,” ungkap Shaban Abdel-Raouf, warga Palestina yang empat kali mengungsi akibat serangan Israel.

“Dunia belum siap menghentikan pembantaian kami di tangan Israel,” tutur Abdel-Raouf, yang dihubungi melalui telepon.

Israel mulai melakukan serangan ke Rafah awal bulan ini, dengan mengatakan mereka bertujuan memusnahkan sisa pejuang Hamas yang bersembunyi di sana.

Serangan Israel secara serentak di wilayah utara dan selatan Gaza bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka, dan memutus jalur akses utama bantuan, sehingga meningkatkan bencana kelaparan.

Pengacara Afrika Selatan pekan lalu meminta ICJ menerapkan tindakan darurat, dengan mengatakan serangan Israel terhadap Rafah harus dihentikan untuk menjamin kelangsungan hidup rakyat Palestina.

Hamas mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan ICJ namun mengatakan, “Hal itu tidak cukup karena agresi pendudukan di Jalur Gaza dan khususnya di Gaza utara sama brutal dan berbahayanya.”

“Warga Palestina memerlukan penghentian segera perang dan mereka ingin melihat tindakan untuk mencapai hal tersebut,” tegas Nabil Diab, seorang pengungsi Palestina.

“Kami tidak membutuhkan deklarasi,” pungkas dia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More