Pasien Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal, 2 Bulan setelah Operasi

Senin, 13 Mei 2024 - 10:33 WIB
Rick Slayman, pasien pertama yang menerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika telah meninggal, dua bulan setelah operasi. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Pasien hidup pertama yang menerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika telah meninggal, dua bulan setelah prosedur tersebut.

“Mass General [Massachusetts General Hospital] sangat sedih atas meninggalnya Rick Slayman secara tiba-tiba. Kami tidak memiliki indikasi bahwa itu adalah akibat dari transplantasi yang dilakukannya baru-baru ini,” kata rumah sakit di Boston, Amerika Serikat, tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam.

Untuk pertama kalinya di dunia, ahli bedah di Massachusetts General Hospital pada bulan Maret berhasil mentransplantasikan ginjal babi yang telah direkayasa secara genetik ke Slayman, yang saat itu berusia 62 tahun dan menderita penyakit ginjal stadium akhir.





“Slayman selamanya akan dipandang sebagai mercusuar harapan bagi banyak pasien transplantasi di seluruh dunia, dan kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan kesediaannya untuk memajukan bidang xenotransplantasi,” lanjut pernyataan Massachusetts General Hospital, seperti dikutip AFP, Senin (13/5/2024).

Kekurangan organ adalah masalah kronis di seluruh dunia dan Massachusetts General Hospital mengatakan pada bulan Maret bahwa ada lebih dari 1.400 pasien dalam daftar tunggu untuk transplantasi ginjal.

Ginjal babi yang digunakan untuk transplantasi disediakan oleh perusahaan bioteknologi Massachusetts bernama eGenesis dan telah dimodifikasi untuk menghilangkan gen babi yang berbahaya dan menambahkan gen manusia tertentu, menurut rumah sakit tersebut.

Slayman, yang menderita diabetes tipe 2 dan hipertensi, telah menerima transplantasi ginjal manusia pada tahun 2018, tetapi ginjal tersebut mulai gagal lima tahun kemudian.

Ketika rumah sakit mengumumkan keberhasilan transplantasi pada bulan Maret, Slayman mengatakan dia telah menyetujui prosedur tersebut—tidak hanya sebagai cara untuk membantu dia, tetapi juga sebagai cara untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup.

Dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs Massachusetts General Hospital, keluarganya mengatakan: "Meski sangat sedih atas meninggalnya Rick yang kami cintai secara tiba-tiba, kami sangat terhibur karena mengetahui dia menginspirasi begitu banyak orang."

Keluarga tersebut menambahkan bahwa mereka terhibur dengan optimisme yang diberikan pasien yang sangat menunggu transplantasi.

Lebih dari 89.000 pasien berada dalam daftar tunggu ginjal nasional pada bulan Maret, menurut situs web Departemen Kesehatan AS.

Rata-rata, 17 orang meninggal setiap hari saat menunggu transplantasi organ.

Keluarga Slayman juga berterima kasih kepada para dokter yang benar-benar melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu memberikan kesempatan kedua kepada Rick.

“Upaya besar mereka dalam memimpin xenotransplantasi memberi keluarga kami tujuh minggu lagi bersama Rick, dan kenangan yang kami buat selama waktu itu akan tetap ada dalam pikiran dan hati kami,” imbuh keluarga tersebut.

“Setelah transplantasi, Rick mengatakan bahwa salah satu alasan dia menjalani prosedur ini adalah untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup," lanjut keluarga tersebut.

“Warisannya akan menginspirasi pasien, peneliti, dan profesional kesehatan.”

Transplantasi organ dari satu spesies ke spesies lain merupakan bidang yang sedang berkembang yang dikenal sebagai xenotransplantasi.

Sekitar sebulan setelah prosedur Slayman, ahli bedah di NYU Langone Health di New York melakukan transplantasi serupa pada Lisa Pisano, yang menderita gagal jantung dan penyakit ginjal stadium akhir.

Ginjal babi telah ditransplantasikan sebelumnya ke pasien mati otak, namun Slayman adalah orang pertama yang menerimanya.

Jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ditransplantasikan pada tahun 2023 ke dua pasien di Universitas Maryland, tetapi keduanya hidup kurang dari dua bulan.

Massachusetts General Hospital mengatakan transplantasi Slayman dilakukan berdasarkan kebijakan yang dikenal sebagai "penggunaan penuh kasih" yang memungkinkan pasien dengan "kondisi serius atau mengancam jiwa" untuk mengakses terapi eksperimental yang belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More