Rusia Tarik Tentara dari Armenia, Sekutunya yang Kalah Perang Melawan Azerbaijan
Jum'at, 10 Mei 2024 - 09:09 WIB
Ketua partai pimpinan Pashinyan yang berkuasa di parlemen Armenia, Hayk Konjoryan, pada hari Kamis mengatakan bahwa perjanjian tersebut berkaitan dengan pos militer dan perbatasan Rusia yang dipasang di lima wilayah Armenia setelah perang enam minggu dengan Azerbaijan pada tahun 2020.
Kesepakatan itu tampaknya tidak berdampak pada pangkalan militer utama Rusia, yang menampung sekitar 3.000 tentara, di kota Gyumri, Armenia.
Rusia dan Armenia adalah sekutu militer di Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow--sebuah pakta pertahanan bersama, meskipun Yerevan mengatakan secara de facto pihaknya telah menangguhkan partisipasi di tengah ketegangan bilateral.
Armenia juga bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) awal tahun ini, sebuah langkah yang mewajibkan pengadilan tersebut untuk menangkap Putin jika dia menginjakkan kaki di wilayah Armenia berdasarkan surat perintah ICC yang dikeluarkan untuk pemimpin Rusia tersebut atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Kesepakatan itu tampaknya tidak berdampak pada pangkalan militer utama Rusia, yang menampung sekitar 3.000 tentara, di kota Gyumri, Armenia.
Rusia dan Armenia adalah sekutu militer di Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow--sebuah pakta pertahanan bersama, meskipun Yerevan mengatakan secara de facto pihaknya telah menangguhkan partisipasi di tengah ketegangan bilateral.
Armenia juga bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) awal tahun ini, sebuah langkah yang mewajibkan pengadilan tersebut untuk menangkap Putin jika dia menginjakkan kaki di wilayah Armenia berdasarkan surat perintah ICC yang dikeluarkan untuk pemimpin Rusia tersebut atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda