6 Alasan Presiden Suriah Bashar al-Assad Memilih Diam saat Timur Tengah Bergejolak

Sabtu, 04 Mei 2024 - 17:55 WIB
Foto/AP

"Sebagian besar mendarat di wilayah terbuka, yang dibaca di Washington dan di tempat lain sebagai semacam kode bahwa Presiden Suriah Bashar Assad ingin menghindari konflik Gaza,” kata Tabler.

“Assad berharap negara-negara Arab dan Barat akan memberikan kompensasi atas sikapnya yang menahan diri, dan Rusia mendorongnya ke arah ini,” katanya.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah membentuk posisi tambahan di Golan bagian Suriah, untuk “memantau gencatan senjata dan mendorong deeskalasi.”

Meskipun demonstrasi besar-besaran dalam solidaritas dengan warga Palestina di Gaza terjadi di beberapa ibu kota Arab, Damaskus hanya menyaksikan segelintir demonstrasi kecil pro-Palestina, kata para saksi mata.

6. Memiliki Hubungan Buruk dengan Hamas

Suriah memiliki hubungan yang buruk dengan Hamas, yang serangan gencarnya pada 7 Oktober di Israel selatan memicu perang, dimana pejuang Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang, sebagian besar warga sipil, banyak di antaranya di tengah tindakan brutal dan kekerasan seksual.

Hamas dan Assad berdamai pada tahun 2022, satu dekade setelah kelompok Palestina, yang telah lama bersekutu dengan Damaskus, memutuskan hubungan karena penindasan yang mereka lakukan terhadap protes yang sebagian besar berasal dari Sunni yang memicu perang saudara di Suriah.

Hamas berasal dari aliran ideologi yang sama dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah kelompok Islam Sunni yang berasal dari Mesir, yang dianggap teroris oleh Suriah.

“Rezim membenci Hamas dan tidak memiliki keinginan untuk mendukung Ikhwanul Muslimin, yang kemenangannya hanya akan memperkuat teman-teman mereka di Suriah,” kata diplomat tersebut.

Tahun lalu Hamas mengumumkan pembukaan halaman baru dengan pemerintah Suriah, namun Assad merasa masih “terlalu dini” untuk membicarakan kembalinya keadaan normal.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More