6 Demonstrasi Mahasiswa AS Terbesar yang Menentang Perang dan Ketidakadilan
Minggu, 28 April 2024 - 19:19 WIB
Panel pengawas beranggotakan enam orang dibentuk segera setelah berakhirnya blokade pada tanggal 25 April, untuk mempertimbangkan divestasi – menarik kembali investasinya pada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan rezim apartheid. Pada akhir bulan Agustus, panel menyimpulkan bahwa divestasi bukan hanya merupakan pilihan yang benar secara moral, namun juga layak secara finansial. Akhirnya, investasi universitas yang terkait dengan apartheid di Afrika Selatan ditarik.
Foto/AP
Melansir Al Jazeera, pada bulan Agustus 1990, Irak pimpinan Saddam Hussein menginvasi negara tetangga Kuwait. Seminggu kemudian, pasukan militer AS pertama tiba di Arab Saudi. Atas permintaan Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, koalisi pimpinan AS melancarkan Operasi Badai Gurun pada bulan Januari 1991, membom sasaran di Irak dan Kuwait selama operasi 43 hari.
Pada akhir Februari 1991, mahasiswa di beberapa kampus universitas AS – termasuk Universitas Michigan, Universitas Columbia, Universitas George Washington, dan Universitas Georgetown – melakukan protes terhadap keterlibatan militer AS dalam Perang Teluk. Polisi melakukan 20 penangkapan di Universitas California di Santa Cruz, menurut laporan Washington Post, yang menggambarkan protes tersebut relatif “kecil dan lancar”.
Foto/AP
Pada bulan Maret 2003, koalisi pimpinan AS meluncurkan pemboman ke Irak, yang diikuti dengan invasi darat. AS mengklaim tindakan tersebut adalah bagian dari “perang melawan teror”, dengan menggunakan tuduhan bahwa pemimpin Irak memiliki senjata pemusnah massal. Saat Hussein digantung pada tahun 2006, senjata-senjata tersebut tidak pernah ditemukan. Perang Irak menyebabkan negara ini penuh dengan pengungsian internal, konflik dan ketidakstabilan ekonomi.
Siswa sekolah menengah dan universitas Amerika keluar dari kelas mereka untuk memprotes perang Irak.
4. 1991: Protes Perang Teluk
Foto/AP
Melansir Al Jazeera, pada bulan Agustus 1990, Irak pimpinan Saddam Hussein menginvasi negara tetangga Kuwait. Seminggu kemudian, pasukan militer AS pertama tiba di Arab Saudi. Atas permintaan Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, koalisi pimpinan AS melancarkan Operasi Badai Gurun pada bulan Januari 1991, membom sasaran di Irak dan Kuwait selama operasi 43 hari.
Pada akhir Februari 1991, mahasiswa di beberapa kampus universitas AS – termasuk Universitas Michigan, Universitas Columbia, Universitas George Washington, dan Universitas Georgetown – melakukan protes terhadap keterlibatan militer AS dalam Perang Teluk. Polisi melakukan 20 penangkapan di Universitas California di Santa Cruz, menurut laporan Washington Post, yang menggambarkan protes tersebut relatif “kecil dan lancar”.
5. 2003: Protes Perang Irak
Foto/AP
Pada bulan Maret 2003, koalisi pimpinan AS meluncurkan pemboman ke Irak, yang diikuti dengan invasi darat. AS mengklaim tindakan tersebut adalah bagian dari “perang melawan teror”, dengan menggunakan tuduhan bahwa pemimpin Irak memiliki senjata pemusnah massal. Saat Hussein digantung pada tahun 2006, senjata-senjata tersebut tidak pernah ditemukan. Perang Irak menyebabkan negara ini penuh dengan pengungsian internal, konflik dan ketidakstabilan ekonomi.
Siswa sekolah menengah dan universitas Amerika keluar dari kelas mereka untuk memprotes perang Irak.
6. 2018: Protes Black Lives Matter
tulis komentar anda