Ukraina Tarik Tank Abrams AS, Kapok Jadi Mangsa Drone Murahan Rusia

Jum'at, 26 April 2024 - 14:45 WIB
Ukraina tarik tank Abrams AS dari garis depan setelah jadi target empuk drone murahan Rusia. Foto/Bulgarian Military
KYIV - Ukraina untuk saat ini tidak lagi menggunakan tank tempur Abrams M1A1 yang dipasok Amerika Serikat (AS) dalam perangnya melawan Rusia.

Menurut dua pejabat militer AS kepada AP, sebagian besar alasannya karena peperangan drone Rusia telah mempersulit tank mahal Amerika tersebut untuk beroperasi tanpa terdeteksi atau diserang.

AS setuju untuk mengirim 31 tank Abrams ke Ukraina pada Januari 2023 setelah kampanye agresif selama berbulan-bulan yang dilakukan Kyiv dengan alasan bahwa tank-tank tersebut—yang masing-masing berharga sekitar USD10 juta (lebih dari Rp162 miliar)—sangat penting untuk kemampuannya menembus garis pertahanan Rusia.

Namun medan perang telah berubah secara substansial sejak saat itu, terutama dengan meluasnya penggunaan drone pengintai dan drone pemburu-pembunuh Rusia.





Senjata Rusia mempersulit Ukraina untuk melindungi tank-tank pasokan AS ketika mereka dengan cepat terdeteksi dan diburu oleh drone atau peluru Rusia.

New York Times baru-baru ini melaporkan setidaknya lima dari 31 tank Abrams yang dikirim AS ke Ukraina telah dihancurkan oleh drone Rusia yang harganya hanya USD500 (Rp8 juta) per unit.

"Meningkatnya penggunaan drone di medan perang Ukraina berarti tidak ada lahan terbuka yang bisa Anda lewati begitu saja tanpa rasa takut terdeteksi,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS kepada wartawan pada hari Kamis.

Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama untuk memberikan informasi terkini mengenai dukungan senjata AS untuk Ukraina sebelum pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina pada hari Jumat (26/4/2024).

Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan AS Laksamana Christopher Grady dan pejabat pertahanan ketiga yang mengonfirmasi langkah tersebut tanpa menyebut nama mengatakan bahwa untuk saat ini, tank-tank tersebut telah dipindahkan dari garis depan, dan AS akan bekerja sama dengan Ukraina untuk mengatur ulang taktik.

“Ketika Anda berpikir tentang bagaimana pertempuran telah berkembang, kendaraan lapis baja massal di lingkungan di mana sistem udara tak berawak ada di mana-mana dapat menghadapi risiko,” kata Grady kepada AP, seraya menambahkan bahwa tank tetap penting.

“Sekarang, ada cara untuk melakukannya,” katanya lagi.

“Kami akan bekerja sama dengan mitra kami di Ukraina, dan mitra lain di lapangan, untuk membantu mereka memikirkan bagaimana mereka dapat menggunakannya, dalam lingkungan yang berubah seperti saat ini, di mana segala sesuatunya dapat terlihat dengan segera," imbuh dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More