Pentagon Ungkap Target Ukraina untuk Rudal Jarak Jauh ATACMS
Jum'at, 26 April 2024 - 15:01 WIB
Ukraina pertama kali menerima ATACMS kelas menengah pada September lalu. Namun, militer Rusia dengan cepat mulai menembak jatuh mereka, menggagalkan rencana Zelensky merusak atau menghancurkan Jembatan Krimea.
Awal bulan ini, Zelensky menegaskan kembali bahwa dia dan pemerintahannya “benar-benar ingin menghancurkan infrastruktur Rusia,” termasuk Jembatan Krimea.
“Saya pikir waktunya sudah tepat, dan bos (Biden) membuat keputusan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan bantuan ini berdasarkan situasi pertarungan saat ini,” papar Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana Christopher Grady pada AP, Rabu.
Dia menjelaskan, “Saya pikir itu adalah keputusan yang dipertimbangkan dengan sangat baik, dan kami benar-benar membutuhkannya.”
“Pengiriman rudal jarak jauh ke Kiev tidak mungkin dibenarkan,” tegas Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov pada hari Kamis.
“Langkah Washington meningkatkan ancaman terhadap keamanan Krimea, termasuk Sevastopol, wilayah baru Rusia, dan kota-kota Rusia lainnya,” ungkap dia.
Krimea memberikan suara terbanyak untuk bergabung dengan Federasi Rusia pada tahun 2014, enam dekade setelah semenanjung Rusia itu dipindahkan ke Republik Sosialis Soviet Ukraina melalui keputusan administratif Perdana Menteri Soviet Nikita Kruschev.
Pada September 2022, empat wilayah bekas Ukraina yakni Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye juga diterima di Federasi Rusia setelah referendum serupa.
Kiev menyatakan referendum tersebut “palsu” dan telah mendorong “formula perdamaian” mereka sendiri yang mana Rusia akan menarik pasukannya tidak hanya dari empat wilayah tersebut tetapi juga dari Krimea sebelum perundingan damai dapat dimulai.
Awal bulan ini, Zelensky menegaskan kembali bahwa dia dan pemerintahannya “benar-benar ingin menghancurkan infrastruktur Rusia,” termasuk Jembatan Krimea.
“Saya pikir waktunya sudah tepat, dan bos (Biden) membuat keputusan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan bantuan ini berdasarkan situasi pertarungan saat ini,” papar Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana Christopher Grady pada AP, Rabu.
Dia menjelaskan, “Saya pikir itu adalah keputusan yang dipertimbangkan dengan sangat baik, dan kami benar-benar membutuhkannya.”
“Pengiriman rudal jarak jauh ke Kiev tidak mungkin dibenarkan,” tegas Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov pada hari Kamis.
“Langkah Washington meningkatkan ancaman terhadap keamanan Krimea, termasuk Sevastopol, wilayah baru Rusia, dan kota-kota Rusia lainnya,” ungkap dia.
Krimea memberikan suara terbanyak untuk bergabung dengan Federasi Rusia pada tahun 2014, enam dekade setelah semenanjung Rusia itu dipindahkan ke Republik Sosialis Soviet Ukraina melalui keputusan administratif Perdana Menteri Soviet Nikita Kruschev.
Pada September 2022, empat wilayah bekas Ukraina yakni Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye juga diterima di Federasi Rusia setelah referendum serupa.
Kiev menyatakan referendum tersebut “palsu” dan telah mendorong “formula perdamaian” mereka sendiri yang mana Rusia akan menarik pasukannya tidak hanya dari empat wilayah tersebut tetapi juga dari Krimea sebelum perundingan damai dapat dimulai.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda