Isi Pidato PM India Narendra Modi yang Dicap Ujaran Kebencian terhadap Umat Islam

Jum'at, 26 April 2024 - 13:23 WIB
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, India adalah rumah bagi sekitar 1,44 miliar penduduk. BJP yang dipimpin Modi dikritik karena memandang komunitas Muslim, termasuk pencari suaka dan pengungsi dari Bangladesh dan Myanmar, sebagai orang luar.

Pidato Modi Tuai Kecaman



Para kritikus mengatakan komentar Modi dibangun di atas kampanye perpecahan nasionalisme Hindu dan telah dikaitkan dengan BJP yang berkuasa, yang diperkirakan akan mengeklaim masa jabatan ketiga berturut-turut.

“Modi saat ini menyebut Muslim sebagai penyusup dan orang-orang yang memiliki banyak anak. Sejak tahun 2002 hingga hari ini, satu-satunya jaminan Modi adalah melecehkan umat Islam dan mendapatkan suara,” kata Asaduddin Owaisi, seorang anggota Parlemen Muslim dan presiden Majlis-e-Ittehad-ul-Muslimeen Seluruh India dalam sebuah posting di platform media sosial X.

Sementara itu, ketua kongres Mallikarjun Kharge mengatakan komentar Modi merupakan “ujaran kebencian” dan merupakan “sebuah taktik yang dipikirkan dengan matang untuk mengalihkan perhatian.”

Dalam sebuah postingan di X, dia menambahkan bahwa Modi telah dipengaruhi oleh “nilai-nilai Sangh", merujuk pada Rashtriya Swayamsevak Sangh—sebuah organisasi paramiliter Hindu sayap kanan yang berafiliasi dengan Modi di masa mudanya.

“Dalam sejarah India, tidak ada perdana menteri yang merendahkan martabat jabatannya seperti yang dilakukan Modi,” kata Kharga.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR)—organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika Serikat—juga mengecam pidato Modi dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada TIME.

“Tidak masuk akal, namun tidak mengejutkan, bahwa pemimpin sayap kanan Hindutva Narendra Modi menargetkan Muslim India dengan cacian yang penuh kebencian dan berbahaya meskipun dia berperan sebagai pemimpin sebuah negara dengan warisan agama yang begitu beragam,” kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad.

CAIR juga meminta Presiden AS Joe Biden untuk mendeklarasikan India sebagai “Negara yang Sangat Memprihatinkan" atas perlakuan sistematis yang dilakukan India terhadap Muslim India dan kelompok minoritas lainnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More