Hamas Bantah Minta Pindah dari Qatar ke Suriah
Kamis, 25 April 2024 - 14:30 WIB
DOHA - Kelompok Palestina Hamas pada hari Rabu (24/4/2024) membantah laporan tentang permintaan Suriah atau negara lain untuk menjadi tuan rumah kantor politiknya.
Surat kabar Lebanon, Al-Liwaa, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan, “Hamas telah meminta relokasi kantor politiknya dari Qatar ke Suriah.”
Menurut surat kabar tersebut, permintaan Hamas ditolak Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
“Hamas membantah laporan berita yang diterbitkan surat kabar Al-Liwaa tentang permintaan kami untuk pindah ke Suriah,” ujar juru bicara Hamas, Jihad Taha.
“Gerakan ini tidak meminta hal ini dari Suriah atau negara lain mana pun,” tegas dia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan pada hari Selasa bahwa kantor Hamas di Doha dibuka pada tahun 2012 melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk tujuan mediasi antara kedua pihak.
“Selama upaya mediasi Qatar terus berlanjut, tidak ada pembenaran untuk mengakhiri kehadiran biro politik Hamas di Doha,” papar juru bicara tersebut.
“Sampai sekarang, tidak ada yang berubah dalam hal itu,” ujar dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Surat kabar Lebanon, Al-Liwaa, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan, “Hamas telah meminta relokasi kantor politiknya dari Qatar ke Suriah.”
Menurut surat kabar tersebut, permintaan Hamas ditolak Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
“Hamas membantah laporan berita yang diterbitkan surat kabar Al-Liwaa tentang permintaan kami untuk pindah ke Suriah,” ujar juru bicara Hamas, Jihad Taha.
“Gerakan ini tidak meminta hal ini dari Suriah atau negara lain mana pun,” tegas dia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan pada hari Selasa bahwa kantor Hamas di Doha dibuka pada tahun 2012 melalui koordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk tujuan mediasi antara kedua pihak.
“Selama upaya mediasi Qatar terus berlanjut, tidak ada pembenaran untuk mengakhiri kehadiran biro politik Hamas di Doha,” papar juru bicara tersebut.
“Sampai sekarang, tidak ada yang berubah dalam hal itu,” ujar dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)
tulis komentar anda