Bagaimana Hubungan Yordania dan Iran? Keduanya Punya Relasi Sejarah yang Rumit
Rabu, 24 April 2024 - 14:30 WIB
AMMAN - Hubungan Yordania dan Iran saat ini tengah banyak disorot, setelah aksi militer Yordania menghalau rudal Iran yang diluncurkan untuk menyerang Israel. Jika ditinjau kembali dari sejarah, kedua negara ini memang memiliki hubungan yang cukup rumit.
Sejak serangan Iran ke Israel pada 13 April 2024, Yordania berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena telah menjadi salah satu sekutu terbaik Negara Yahudi.
Padahal negara ini adalah yang paling vokal mengkritik tindakan Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Namun pihak Yordania dengan tegas membantah melakukan intervensi untuk mendukung Israel dan mengatakan hal itu dilakukan untuk melindungi diri mereka sendiri. Argumen-argumen ini dimaksudkan untuk meredakan kemarahan masyarakat yang memusuhi Israel.
Terlepas dari banyaknya pendukung Palestina yang memusuhi Yordania, sebenarnya mulai banyak juga orang yang penasaran tentang hubungan negara kerajaan tersebut dengan Iran.
Jika dilihat dari sejarahnya, sebenarnya Yordania dan Iran sempat menjalin hubungan baik sebagai negara yang memiliki latar belakang sama yakni bekas wilayah kekuasaan Persia.
Baik Yordania dan Iran yang berada di bawah Dinasti Pahlevi sama-sama berorientasi pada Barat dan memusuhi komunisme.
Pada tahun 1950-an, Raja Hussein dari Yordania meresmikan kedutaan Yordania di Teheran, dan secara resmi menjalin hubungan dengan Iran.
Namun terkadang hubungan tersebut tegang sebab Iran di bawah dinasti Pahlevi memiliki hubungan resmi dengan Israel, sedangkan Yordania tidak.
Sayangnya hubungan harmonis itu berujung buruk setelah Revolusi Iran pecah di tahun 1979. Hal ini membuat Yordania, bersama dengan sebagian besar negara-negara Arab di Teluk Persia, segera mendukung Saddam Hussein (Tokoh Revolusioner Irak) dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-an.
Karena dukungan Yordania terhadap Irak, diperlukan waktu satu dekade sebelum Iran dan Yordania dapat menormalisasi kembali hubungan mereka.
Hubungan Yordania dengan Iran menjadi lebih rumit setelah menentang pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah yang merupakan sekutu Iran.
Tidak hanya itu, Amman juga bekerja sama dengan Arab Saudi, Rusia , dan Israel dalam upaya mengekang keterlibatan Iran di Suriah.
Meski kedua negara sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain seperti, Iran yang membutuhkan pelabuhan Yordania. Serta Yordania yang membutuhkan minyak Iran. Rupanya hal tersebut tak lantas membuat hubungan kedua negara membaik.
Alasan utama dibalik buruknya hubungan ini adalah hubungan Yordania dengan Arab Saudi dan Israel. Selama bertahun-tahun, Yordania yang merupakan negara kecil dan miskin memanglah sangat bergantung pada bantuan Saudi dan Israel.
Dari alasan inilah mengapa hubungan Yordania dan Iran memang sulit untuk kembali rukun, terlebih lagi untuk menjadi sekutu. Mengingat negara kerajaan kecil ini memang masih membutuhkan bantuan Israel.
Itulah penjelasan terkait hubungan Yordania dan Iran, yang pada dasarnya kedua negara ini memang tidaklah bermusuhan namun juga bukan sekutu.
Sejak serangan Iran ke Israel pada 13 April 2024, Yordania berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena telah menjadi salah satu sekutu terbaik Negara Yahudi.
Padahal negara ini adalah yang paling vokal mengkritik tindakan Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu.
Namun pihak Yordania dengan tegas membantah melakukan intervensi untuk mendukung Israel dan mengatakan hal itu dilakukan untuk melindungi diri mereka sendiri. Argumen-argumen ini dimaksudkan untuk meredakan kemarahan masyarakat yang memusuhi Israel.
Terlepas dari banyaknya pendukung Palestina yang memusuhi Yordania, sebenarnya mulai banyak juga orang yang penasaran tentang hubungan negara kerajaan tersebut dengan Iran.
Hubungan Yordania dan Iran
Jika dilihat dari sejarahnya, sebenarnya Yordania dan Iran sempat menjalin hubungan baik sebagai negara yang memiliki latar belakang sama yakni bekas wilayah kekuasaan Persia.
Baik Yordania dan Iran yang berada di bawah Dinasti Pahlevi sama-sama berorientasi pada Barat dan memusuhi komunisme.
Pada tahun 1950-an, Raja Hussein dari Yordania meresmikan kedutaan Yordania di Teheran, dan secara resmi menjalin hubungan dengan Iran.
Namun terkadang hubungan tersebut tegang sebab Iran di bawah dinasti Pahlevi memiliki hubungan resmi dengan Israel, sedangkan Yordania tidak.
Sayangnya hubungan harmonis itu berujung buruk setelah Revolusi Iran pecah di tahun 1979. Hal ini membuat Yordania, bersama dengan sebagian besar negara-negara Arab di Teluk Persia, segera mendukung Saddam Hussein (Tokoh Revolusioner Irak) dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-an.
Karena dukungan Yordania terhadap Irak, diperlukan waktu satu dekade sebelum Iran dan Yordania dapat menormalisasi kembali hubungan mereka.
Hubungan Yordania dengan Iran menjadi lebih rumit setelah menentang pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah yang merupakan sekutu Iran.
Tidak hanya itu, Amman juga bekerja sama dengan Arab Saudi, Rusia , dan Israel dalam upaya mengekang keterlibatan Iran di Suriah.
Meski kedua negara sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain seperti, Iran yang membutuhkan pelabuhan Yordania. Serta Yordania yang membutuhkan minyak Iran. Rupanya hal tersebut tak lantas membuat hubungan kedua negara membaik.
Alasan utama dibalik buruknya hubungan ini adalah hubungan Yordania dengan Arab Saudi dan Israel. Selama bertahun-tahun, Yordania yang merupakan negara kecil dan miskin memanglah sangat bergantung pada bantuan Saudi dan Israel.
Dari alasan inilah mengapa hubungan Yordania dan Iran memang sulit untuk kembali rukun, terlebih lagi untuk menjadi sekutu. Mengingat negara kerajaan kecil ini memang masih membutuhkan bantuan Israel.
Itulah penjelasan terkait hubungan Yordania dan Iran, yang pada dasarnya kedua negara ini memang tidaklah bermusuhan namun juga bukan sekutu.
(sya)
tulis komentar anda