Perang Gaza Sudah Berlangsung 7 Bulan, Mengapa Kepala Intelijen Militer Israel Baru Mundur Sekarang?
Senin, 22 April 2024 - 16:55 WIB
TEL AVIV - Pengunduran diri kepala intelijen militer Israel sudah diperkirakan sebelumnya dan kini para pemimpin politik kemungkinan besar akan merasakan tekanan yang semakin besar untuk menyalahkan serangan Hamas pada bulan Oktober.
Analis politik Yossi Mekelberg mencatat bahwa para pemimpin militer mengatakan mereka akan mengundurkan diri setelah perang di Gaza selesai. Namun seiring konflik yang terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda akan berakhir, keputusan Aharon Haliva untuk mengundurkan diri menjadi tidak terhindarkan.
“Ada sesuatu yang buruk dalam dunia intelijen Israel,” Mekelberg, rekan di lembaga pemikir Inggris Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera. “Tekanan pada Haliva sangat besar”.
“Mereka membuat negara dan kawasan ini gelisah – tampaknya tidak ada yang memperingatkan kemungkinan lebih dari 300 rudal, termasuk balistik, terhadap Israel,” tambah Mekelberg.
Meskipun tidak jelas apakah pengunduran diri tersebut akan membuka jalan bagi lebih banyak pejabat militer untuk melakukan hal yang sama, namun hal ini akan memberikan tekanan pada para pemimpin politik untuk menerima tanggung jawab.
Mengakui tanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober telah lama menjadi isu pelik dalam kepemimpinan Israel karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum menerima kesalahannya.
Analis politik Yossi Mekelberg mencatat bahwa para pemimpin militer mengatakan mereka akan mengundurkan diri setelah perang di Gaza selesai. Namun seiring konflik yang terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda akan berakhir, keputusan Aharon Haliva untuk mengundurkan diri menjadi tidak terhindarkan.
“Ada sesuatu yang buruk dalam dunia intelijen Israel,” Mekelberg, rekan di lembaga pemikir Inggris Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera. “Tekanan pada Haliva sangat besar”.
Perang Gaza Sudah Berlangsung 7 Bulan, Mengapa Kepala Intelijen Militer Israel Baru Mundur Sekarang?
1. Bukan Hanya karena Serangan 7 Oktober, tapi Respons Serangan Hamas
Bukan hanya karena kegagalan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober, namun juga karena informasi intelijen mengenai respons Iran terhadap dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang mendorong wilayah tersebut ke ambang perang.“Mereka membuat negara dan kawasan ini gelisah – tampaknya tidak ada yang memperingatkan kemungkinan lebih dari 300 rudal, termasuk balistik, terhadap Israel,” tambah Mekelberg.
Meskipun tidak jelas apakah pengunduran diri tersebut akan membuka jalan bagi lebih banyak pejabat militer untuk melakukan hal yang sama, namun hal ini akan memberikan tekanan pada para pemimpin politik untuk menerima tanggung jawab.
Mengakui tanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober telah lama menjadi isu pelik dalam kepemimpinan Israel karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum menerima kesalahannya.
2. Tidak Menjalankan Tugas dengan Baik
Surat pengunduran diri Mayor Jenderal Aharon Haliva telah diberikan kepada wartawan.Lihat Juga :
tulis komentar anda