Lebih 100.000 Jemaah Hadiri Salat Idulfitri di Masjid Al-Aqsa

Rabu, 10 April 2024 - 12:30 WIB
Ratusan ribu jemaah menghadiri salat idulfitri di Masjid Al-Aqsa. Foto/AP
GAZA - Saat fajar menyingsing di kompleks Masjid Al-Aqsa , ribuan orang telah berdatangan. Mereka bersiap untuk melaksanakan Salat Sunah Idulfitri.

Ada pembatasan ketat terhadap warga Palestina untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Hanya pria berusia di atas 60 tahun yang diperbolehkan masuk dan wanita berusia di atas 50 tahun diperbolehkan masuk.

"Warga negara Palestina di Israel, orang-orang yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki, diizinkan masuk tetapi banyak pemuda dilecehkan oleh polisi Israel," demikian laporan Al Jazeera.

Namun, doa masih dimulai dan ada ribuan orang berdatangan. "Kami memperkirakan jumlah jamaahnya akan mencapai 100.000 orang, namun kami belum akan mengetahuinya sampai salat Jumat benar-benar selesai," demikian laporan Al Jazeera.



Al Jazeera melaporkan, banyak orang melihat situasi di Gaza dan hal ini mempengaruhi cara mereka merayakannya. Mereka tidak merayakan Idul Fitri dengan cara yang menyenangkan seperti biasanya.

Selain itu, belum ada gencatan senjata. Seharusnya ada gencatan senjata di bulan Ramadan, gencatan senjata di bulan suci. Itu belum terjadi.

Bulan suci kini telah berakhir. "Mungkin ada banyak orang yang datang ke sini hari ini, tapi suasananya sangat tenang," demikian laporan Al Jazeera.



Sementara itu, melansir Free Malaysia Today, Komite Tinggi Kepresidenan Urusan Gereja di Palestina menyatakan Idulfitri telah menjelma menjadi kesedihan dan penderitaan di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, akibat pendudukan Israel.

“Pendudukan Israel telah mengubah perayaan Idul Fitri di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, menjadi masa yang ditandai dengan kesedihan dan penderitaan,” demikian laporan Anadolu Agency, demikian pernyataan Komite Tinggi Kepresidenan Urusan Gereja di Palestina.

Laporan ini menyoroti bahwa kegembiraan, kebahagiaan, dan ketenangan yang terkait dengan Idul Fitri telah dirampas dari warga Palestina karena pendudukan Israel, menjadikan hidup mereka seperti neraka.

“Sepanjang kampanye teror yang berkepanjangan di Palestina, pendudukan Israel dengan sengaja menindas dan mengganggu hari raya keagamaan umat Islam dan Kristen,” kata mereka.

Laporan tersebut mencatat bahwa pendudukan “telah menolak akses jamaah Muslim ke Masjid Al-Aqsa untuk berdoa dan mencegah umat Kristen Palestina mencapai Yerusalem untuk merayakan Paskah.”

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 33.300 warga Palestina dan melukai hampir 76.000 lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-186, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada bulan Januari mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More