Irak akan Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar Minyak ke Jalur Gaza
Selasa, 09 April 2024 - 22:30 WIB
BAGHDAD - Irak setuju mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza untuk mendukung rakyat Palestina. Langkah itu diumumkan Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia Al-Sudani.
Menurut Reuters, Irak juga setuju menerima warga Palestina yang terluka dari Gaza dan memberi mereka perawatan di rumah sakit pemerintah dan swasta, menurut perdana menteri.
Israel mencegah masuknya bahan bakar, makanan, air dan obat-obatan ke Jalur Gaza yang terkepung ketika melancarkan perang dahsyat di wilayah kantong tersebut pada tanggal 8 Oktober.
Kurangnya bahan bakar telah melumpuhkan rumah sakit, sistem air, toko roti, jaringan komunikasi dan operasi bantuan di Jalur Gaza serta meninggalkan daerah kantong tersebut dalam kegelapan.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 33.000 orang, melukai 76.000 warga dan 7.000 orang hilang di bawah puing di seluruh Jalur Gaza.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat menjadi pemasok senjata yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina.
Israel masih tak mendapat sanksi internasional karena dilindungi Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB.
Menurut Reuters, Irak juga setuju menerima warga Palestina yang terluka dari Gaza dan memberi mereka perawatan di rumah sakit pemerintah dan swasta, menurut perdana menteri.
Israel mencegah masuknya bahan bakar, makanan, air dan obat-obatan ke Jalur Gaza yang terkepung ketika melancarkan perang dahsyat di wilayah kantong tersebut pada tanggal 8 Oktober.
Kurangnya bahan bakar telah melumpuhkan rumah sakit, sistem air, toko roti, jaringan komunikasi dan operasi bantuan di Jalur Gaza serta meninggalkan daerah kantong tersebut dalam kegelapan.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 33.000 orang, melukai 76.000 warga dan 7.000 orang hilang di bawah puing di seluruh Jalur Gaza.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat menjadi pemasok senjata yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina.
Israel masih tak mendapat sanksi internasional karena dilindungi Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda