Jenderal Iran Penasihat Khamenei: Tidak Ada Lagi Kedutaan Israel yang Aman!
Senin, 08 April 2024 - 08:50 WIB
TEHERAN - Seorang jenderal senior militer Iran memperingatkan pada hari Minggu bahwa tidak ada lagi satu pun misi diplomatik Israel yang lagi setelah serangan pekan lalu terhadap Konsulat Iran di Suriah.
Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan tidak ada kedutaan besar Israel yang aman saat ini, itulah sebabnya mereka menutup 28 kedutaan minggu ini.
Mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) itu mengatakan serangan rudal pada 1 April terhadap sebuah gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, melanggar hukum internasional. "Karena para pejabat militer Iran yang terbunuh berada di sana di sana atas undangan dari Suriah," katanya.
Tujuh anggota IRGC berada di antaranya 13 orang yang tewas dalam serangan tersebut. Itu termasuk dua jenderal senior IRGC--Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Zahedi (komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon) dan wakilnya; Brigadir Jenderal Hadi Haji-Rahimi.
Menurut diplomat Iran di Damaskus, serangan terhadap gedung konsulat dilakukan oleh jet tempur siluman F-35 dengan menembakkan sekitar enam rudal.
Safavi mengatakan Khamenei telah bersumpah akan memberikan “tamparan yang disesalkan” terhadap Israel dan bahwa “front perlawanan” siap melakukan pembalasan.
“Kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi,” kata jenderal senior tersebut, membenarkan spekulasi bahwa Iran sedang mempertimbangkan pilihannya untuk membalas serangan Israel di Damaskus, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (8/4/2024).
Menurut laporan media-media Israel, setidaknya 28 misi diplomatik Israel di kawasan Asia Barat telah ditutup dalam beberapa hari terakhir di tengah antisipasi tindakan pembalasan Iran.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, sehari setelah serangan di Damaskus, Khamenei mengatakan Israel “akan dihukum di tangan orang-orang pemberani kami", dan menambahkan bahwa militer Iran akan membuat Israel “menyesali kejahatan tersebut".
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang memulai tur regional pada hari Minggu, bertemu dengan pejabat senior Houthi Yaman Mohammad Abdul Salam di Ibu Kota Oman, Muscat.
Dia mengatakan serangan terhadap gedung Konsulat Iran di Damaskus dilakukan dengan pesawat dan rudal buatan AS, dan bersumpah untuk “meminta pertanggungjawaban para penyerang kriminal".
Amir-Abdollahian juga dijadwalkan mengunjungi Damaskus.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut yang dipicu oleh serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan perkembangan terkait, termasuk serangan terhadap kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut oleh kelompok sekutu Iran di Irak dan Yaman.
Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan tidak ada kedutaan besar Israel yang aman saat ini, itulah sebabnya mereka menutup 28 kedutaan minggu ini.
Mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) itu mengatakan serangan rudal pada 1 April terhadap sebuah gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, melanggar hukum internasional. "Karena para pejabat militer Iran yang terbunuh berada di sana di sana atas undangan dari Suriah," katanya.
Baca Juga
Tujuh anggota IRGC berada di antaranya 13 orang yang tewas dalam serangan tersebut. Itu termasuk dua jenderal senior IRGC--Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Zahedi (komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon) dan wakilnya; Brigadir Jenderal Hadi Haji-Rahimi.
Menurut diplomat Iran di Damaskus, serangan terhadap gedung konsulat dilakukan oleh jet tempur siluman F-35 dengan menembakkan sekitar enam rudal.
Safavi mengatakan Khamenei telah bersumpah akan memberikan “tamparan yang disesalkan” terhadap Israel dan bahwa “front perlawanan” siap melakukan pembalasan.
“Kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi,” kata jenderal senior tersebut, membenarkan spekulasi bahwa Iran sedang mempertimbangkan pilihannya untuk membalas serangan Israel di Damaskus, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (8/4/2024).
Menurut laporan media-media Israel, setidaknya 28 misi diplomatik Israel di kawasan Asia Barat telah ditutup dalam beberapa hari terakhir di tengah antisipasi tindakan pembalasan Iran.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, sehari setelah serangan di Damaskus, Khamenei mengatakan Israel “akan dihukum di tangan orang-orang pemberani kami", dan menambahkan bahwa militer Iran akan membuat Israel “menyesali kejahatan tersebut".
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang memulai tur regional pada hari Minggu, bertemu dengan pejabat senior Houthi Yaman Mohammad Abdul Salam di Ibu Kota Oman, Muscat.
Dia mengatakan serangan terhadap gedung Konsulat Iran di Damaskus dilakukan dengan pesawat dan rudal buatan AS, dan bersumpah untuk “meminta pertanggungjawaban para penyerang kriminal".
Amir-Abdollahian juga dijadwalkan mengunjungi Damaskus.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut yang dipicu oleh serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan perkembangan terkait, termasuk serangan terhadap kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut oleh kelompok sekutu Iran di Irak dan Yaman.
(mas)
tulis komentar anda