Inggris Hadapi Tekanan Lebih Besar karena Terus Jual Senjata ke Israel

Kamis, 04 April 2024 - 15:45 WIB
Dia menyerukan kepada pemerintah untuk “memublikasikan nasihat hukum tersebut sekarang,” dan menyatakan, “Jika terdapat risiko yang jelas bahwa senjata Inggris dapat digunakan dalam pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, inilah saatnya untuk menghentikan penjualan senjata tersebut.”

Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak tidak berkomitmen menerbitkan nasihat hukum tersebut, namun mengatakan London mengikuti “seperangkat peraturan, regulasi dan prosedur” yang ketat mengenai perizinan ekspor senjata.

Para menteri Inggris mengatakan penjualan pertahanan ke Israel bernilai sekitar 42 juta poundsterling (USD53 juta) pada tahun 2022.

Menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, kelompok yang melobi untuk mengakhiri penjualan senjata, Inggris telah menyetujui setidaknya 474 juta pounsterling (USD560 juta) dalam ekspor ke Israel sejak tahun 2015.

Ekspor tersebut dilaporkan mencakup suku cadang untuk rudal, tank, dan pesawat tempur, termasuk ban, kursi ejektor, baling-baling, dan peralatan penargetan laser untuk jet yang digunakan di Gaza.

Inggris juga terlibat dalam pembuatan suku cadang untuk jet tempur F-35 buatan Amerika yang digunakan angkatan udara Israel, menurut pakar pengendalian senjata Roy Isbister dari kelompok kampanye Saferworld.

“Inggris memproduksi 15% dari setiap F-35, jadi jika Inggris mengatakan ‘tidak’ terhadap ekspor, hal itu akan menjadi masalah yang signifikan, dan akan menjadi masalah bagi kemampuan Israel yang berisiko membuat marah Amerika,” ujar Isbister kepada The National.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More