Israel Gempur Konsulat Iran, 7 Tewas Termasuk 2 Jenderal IRGC
Selasa, 02 April 2024 - 07:14 WIB
DAMASKUS - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengonfirmasi bahwa tujuh anggotanya, termasuk dua jenderal senior, tewas dalam serangan udara Israel yang menghancurkan Konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Serangan itu berlangsung pada hari Senin. Gedung konsulat yang diserang berdekatan dengan gedung Kedutaan Besar Iran. Gedung konsulat itu juga dilaporkan menjadi kediaman duta besara Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah Iran; IRNA, IRGC mengatakan bahwa komandan Pasukan Quds untuk operasi Suriah dan Lebanon Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Zahedi dan wakilnya; Brigadir Jenderal Mohammad-Hadi Haji Rahimi berada di antara tujuh korban tewas.
Laporan IRNA menggambarkan kedua jenderal itu sebagai “penasihat militer senior Iran di Suriah.”
Lebih lanjut, IRGC merinci lima orang pengawal kedua jenderal tersebut juga tewas dalam serangan udara Israel, yakni Hossein Amanollahi, Mahdi Jalalati, Mohsen Sedaghat, Ali Agha Babaei, dan Ali Salehi Roozbahani.
Jenderal Zahedi bertanggung jawab mengawasi operasi di Lebanon dan Suriah untuk Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian sebelumnya mengatakan bahwa serangan terhadap Konsulat Iran merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional.
Menurut laporan IRNA, Selasa (2/4/2024), selama panggilan telepon dengan mitranya dari Suriah, Amir-Abdollahian meminta Israel bertanggung jawab atas konsekuensi serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan; "Teheran berhak untuk merespons dan akan memutuskan jenis respons dan hukuman bagi agresor.”
Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, mengatakan serangan itu dilakukan oleh jet tempur F-35.
Saluran televisi Iran berbahasa Arab; al-Alam, melaporkan serangan itu menghancurkan sepenuhnya konsulat, yang terletak berdekatan dengan kedutaan Iran.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pada Selasa memperingatkan bahwa Israel akan menanggung akibatnya atas serangan mematikan tersebut.
“Tentu saja, kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap kelompok yang didukung Iran dan pasukan militer Suriah di wilayah Suriah.
Iran, sekutu setia Presiden Bashar al-Assad, telah memainkan peran penting dalam konflik Suriah sejak awal tahun 2011, mengirimkan ribuan pejuang Iran dan asing untuk mendukung rezim Suriah.
Serangan di Damaskus terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, di mana Iran dan beberapa kelompok militan yang didukung Teheran berhadapan melawan Israel dan Amerika Serikat di berbagai bidang sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina; Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Serangan itu berlangsung pada hari Senin. Gedung konsulat yang diserang berdekatan dengan gedung Kedutaan Besar Iran. Gedung konsulat itu juga dilaporkan menjadi kediaman duta besara Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pemerintah Iran; IRNA, IRGC mengatakan bahwa komandan Pasukan Quds untuk operasi Suriah dan Lebanon Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Zahedi dan wakilnya; Brigadir Jenderal Mohammad-Hadi Haji Rahimi berada di antara tujuh korban tewas.
Baca Juga
Laporan IRNA menggambarkan kedua jenderal itu sebagai “penasihat militer senior Iran di Suriah.”
Lebih lanjut, IRGC merinci lima orang pengawal kedua jenderal tersebut juga tewas dalam serangan udara Israel, yakni Hossein Amanollahi, Mahdi Jalalati, Mohsen Sedaghat, Ali Agha Babaei, dan Ali Salehi Roozbahani.
Jenderal Zahedi bertanggung jawab mengawasi operasi di Lebanon dan Suriah untuk Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian sebelumnya mengatakan bahwa serangan terhadap Konsulat Iran merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional.
Menurut laporan IRNA, Selasa (2/4/2024), selama panggilan telepon dengan mitranya dari Suriah, Amir-Abdollahian meminta Israel bertanggung jawab atas konsekuensi serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan; "Teheran berhak untuk merespons dan akan memutuskan jenis respons dan hukuman bagi agresor.”
Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, mengatakan serangan itu dilakukan oleh jet tempur F-35.
Saluran televisi Iran berbahasa Arab; al-Alam, melaporkan serangan itu menghancurkan sepenuhnya konsulat, yang terletak berdekatan dengan kedutaan Iran.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pada Selasa memperingatkan bahwa Israel akan menanggung akibatnya atas serangan mematikan tersebut.
“Tentu saja, kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap kelompok yang didukung Iran dan pasukan militer Suriah di wilayah Suriah.
Iran, sekutu setia Presiden Bashar al-Assad, telah memainkan peran penting dalam konflik Suriah sejak awal tahun 2011, mengirimkan ribuan pejuang Iran dan asing untuk mendukung rezim Suriah.
Serangan di Damaskus terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, di mana Iran dan beberapa kelompok militan yang didukung Teheran berhadapan melawan Israel dan Amerika Serikat di berbagai bidang sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina; Hamas, pada 7 Oktober 2023.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda