Benarkah ISIS Ciptaan Obama dan Hillary Clinton?
Minggu, 24 Maret 2024 - 13:19 WIB
WASHINGTON - Donald Trump pernah menuding bahwa ISIS itu merupakan ciptaan Barack Obama dan Hillary Clinton. Itu diungkapkan pada 2016 silam. Namun, tudingan tersebut masih relevan hingga saat ini mengenai kebenaran tudingan Trump tersebut.
Apalagi, Trump mengatakan dengan benar-benar bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan ketika dia menyebut Presiden Barack Obama sebagai “pendiri ISIS” dan keberatan ketika pembawa acara radio konservatif mencoba mengklarifikasi posisi calon dari Partai Republik tersebut.
Trump ditanya oleh pembawa acara Hugh Hewitt mengenai komentar Trump, dan Hewitt mengatakan bahwa dia memahami maksud Trump adalah “bahwa dia (Obama) menciptakan kekosongan, dia kehilangan kedamaian.”
Trump keberatan.
“Tidak, maksud saya dia adalah pendiri ISIS,” kata Trump. "Saya bersedia. Dia adalah pemain paling berharga. Saya memberinya penghargaan pemain paling berharga. Ngomong-ngomong, aku juga memberikannya padanya, Hillary Clinton.”
“Saya tidak peduli,” kata Trump, menurut transkrip acara. “Dia adalah pendirinya. Ya ampun, cara dia keluar dari Irak adalah dengan berdirinya ISIS, oke?”
Menariknya, yang menuding ISIS adalah ciptaan Obama dan Hillary bukan hanya Trump. Klaim Trump tersebut didukung konservatif di AS. Kalangan konservatif lain telah mencoba menyalahkan ISIS pada Obama.
Melansir Vox, bagi sebagian besar kaum konservatif, ada anggapan luas bahwa kebangkitan ISIS adalah akibat langsung dari “kekosongan kekuasaan” yang tercipta setelah Obama menarik pasukannya keluar dari Irak. Inilah yang dikemukakan Mario Loyola dari National Review.
"Dengan menarik pasukan AS dari Irak, membantu menjamin kemenangan Bashar Assad di Suriah, dan gagal memberikan dukungan yang cukup kuat kepada Israel, Obama telah memberdayakan semua jaringan teroris di Timur Tengah secara bersamaan," ungkap Loyola.
Apalagi, Trump mengatakan dengan benar-benar bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan ketika dia menyebut Presiden Barack Obama sebagai “pendiri ISIS” dan keberatan ketika pembawa acara radio konservatif mencoba mengklarifikasi posisi calon dari Partai Republik tersebut.
Trump ditanya oleh pembawa acara Hugh Hewitt mengenai komentar Trump, dan Hewitt mengatakan bahwa dia memahami maksud Trump adalah “bahwa dia (Obama) menciptakan kekosongan, dia kehilangan kedamaian.”
Trump keberatan.
“Tidak, maksud saya dia adalah pendiri ISIS,” kata Trump. "Saya bersedia. Dia adalah pemain paling berharga. Saya memberinya penghargaan pemain paling berharga. Ngomong-ngomong, aku juga memberikannya padanya, Hillary Clinton.”
“Saya tidak peduli,” kata Trump, menurut transkrip acara. “Dia adalah pendirinya. Ya ampun, cara dia keluar dari Irak adalah dengan berdirinya ISIS, oke?”
Menariknya, yang menuding ISIS adalah ciptaan Obama dan Hillary bukan hanya Trump. Klaim Trump tersebut didukung konservatif di AS. Kalangan konservatif lain telah mencoba menyalahkan ISIS pada Obama.
Melansir Vox, bagi sebagian besar kaum konservatif, ada anggapan luas bahwa kebangkitan ISIS adalah akibat langsung dari “kekosongan kekuasaan” yang tercipta setelah Obama menarik pasukannya keluar dari Irak. Inilah yang dikemukakan Mario Loyola dari National Review.
"Dengan menarik pasukan AS dari Irak, membantu menjamin kemenangan Bashar Assad di Suriah, dan gagal memberikan dukungan yang cukup kuat kepada Israel, Obama telah memberdayakan semua jaringan teroris di Timur Tengah secara bersamaan," ungkap Loyola.
Lihat Juga :
tulis komentar anda