Keunikan Pemilu Terbesar di Dunia, 1 Miliar Orang Akan Memberikan Suara dan 2.400 Partai Politik Ikut Berpartisipasi
Sabtu, 16 Maret 2024 - 18:18 WIB
NEW DELHI - India mulai melakukan pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April untuk memilih parlemen baru. Itu menjadi pemilu terbesar karena satu miliar orang berhak memberikan suara.
Pemilu ini mempertemukan orang kuat selama dua periode, Perdana Menteri Narendra Modi dan sekutu regionalnya melawan aliansi dua lusin partai oposisi, dan survei menunjukkan kemenangan telak bagi partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang mengusung Modi.
Kemenangan akan menjadikan Modi, 73 tahun, menjadi perdana menteri kedua setelah Jawaharlal Nehru, pahlawan kemerdekaan India dan perdana menteri pertama, yang memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut.
Modi dan partainya telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan sebelum tanggal pemungutan suara diumumkan. Perdana menteri telah terbang keliling negara hampir setiap hari, meresmikan proyek-proyek baru, membuat pengumuman, mengambil bagian dalam acara keagamaan dan berpidato di pertemuan publik dan pribadi.
Dalam pidatonya, Modi telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi selama dua masa jabatannya yang menjadikan India sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia saat ini, investasi di bidang infrastruktur serta program kesejahteraan bagi masyarakat miskin.
Pokok pembicaraan utama juga adalah agenda partainya untuk kebangkitan kembali agama Hindu, termasuk peresmian kuil megah untuk Dewa Ram di lokasi masjid yang hancur.
Modi telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP dan 400 lebih kursi untuk Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipimpinnya di majelis rendah parlemen yang beranggotakan 543 orang, naik dari 303 kursi yang dimenangkan BJP dan lebih dari 350 kursi yang dimenangkan NDA pada pemilu tahun lalu.
Penampilan tahun 2019 ini merupakan yang terbaik bagi partai yang dibentuk pada tahun 1980 tersebut.
Pemilu ini mempertemukan orang kuat selama dua periode, Perdana Menteri Narendra Modi dan sekutu regionalnya melawan aliansi dua lusin partai oposisi, dan survei menunjukkan kemenangan telak bagi partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang mengusung Modi.
Kemenangan akan menjadikan Modi, 73 tahun, menjadi perdana menteri kedua setelah Jawaharlal Nehru, pahlawan kemerdekaan India dan perdana menteri pertama, yang memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut.
Modi dan partainya telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan sebelum tanggal pemungutan suara diumumkan. Perdana menteri telah terbang keliling negara hampir setiap hari, meresmikan proyek-proyek baru, membuat pengumuman, mengambil bagian dalam acara keagamaan dan berpidato di pertemuan publik dan pribadi.
Dalam pidatonya, Modi telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi selama dua masa jabatannya yang menjadikan India sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia saat ini, investasi di bidang infrastruktur serta program kesejahteraan bagi masyarakat miskin.
Pokok pembicaraan utama juga adalah agenda partainya untuk kebangkitan kembali agama Hindu, termasuk peresmian kuil megah untuk Dewa Ram di lokasi masjid yang hancur.
Modi telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP dan 400 lebih kursi untuk Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipimpinnya di majelis rendah parlemen yang beranggotakan 543 orang, naik dari 303 kursi yang dimenangkan BJP dan lebih dari 350 kursi yang dimenangkan NDA pada pemilu tahun lalu.
Baca Juga
Penampilan tahun 2019 ini merupakan yang terbaik bagi partai yang dibentuk pada tahun 1980 tersebut.
tulis komentar anda