Lebih dari 100 Warga Palestina Tewas dan Terluka dalam 'Pembantaian Tepung' Baru di Gaza

Sabtu, 16 Maret 2024 - 10:23 WIB
Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan terluka dalam pembantaian tepung baru oleh Israel di Gaza. Foto/QNN
GAZA - Pasukan kolonial Israel kembali melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan kemanusiaan di Bundaran Kuwait di Kota Gaza pada Jumat (15/3/2024).

Serangan Israel menewaskan satu orang dan melukai puluhan orang lainnya, menurut laporan Al-Jazeera.

Hal ini terjadi setelah ‘pembantaian tepung’ lainnya yang dilakukan Israel pada Kamis malam ketika 20 warga Palestina tewas dan 155 orang lainnya luka-luka.



Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Insiden yang terjadi di Bundaran Kuwait menunjukkan niat terencana Israel melakukan pembantaian baru dan mengerikan.”

Kantor berita resmi Palestina WAFA mengonfirmasi sejumlah warga Palestina tewas dan terluka.

Hamas: Biden Bertanggung Jawab



Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menganggap pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan komunitas internasional bertanggung jawab atas pembantaian berkelanjutan yang dilakukan pendudukan Israel.

“Kami menganggap pemerintahan Biden bertanggung jawab atas pembantaian berkelanjutan yang dilakukan tentara pendudukan Nazi dengan senjata dan dukungan terbuka Amerika,” ungkap Hamas dalam pernyataan pada Kamis.

“Kegagalan komunitas internasional dan PBB untuk mengambil tindakan terhadap tentara pendudukan secara efektif merupakan lampu hijau untuk melakukan kejahatan yang lebih mengerikan, yang merupakan bagian dari genosida dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina, yang didukung penuh pemerintahan Presiden Biden, yang melindungi entitas kriminal dari tuntutan internasional apa pun,” tegas Hamas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More