5 Fakta Senjata Nuklir Rusia, dari Siapa yang Mengendalikan hingga Target Utama Serangan
Rabu, 13 Maret 2024 - 19:19 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin telah memperingatkan negara-negara Barat bahwa Rusia secara teknis siap menghadapi perang nuklir dan jika Amerika Serikat mengirim pasukan ke Ukraina, tindakan tersebut akan dianggap sebagai eskalasi perang yang signifikan.
Foto/Reuters
Rusia, yang mewarisi senjata nuklir Uni Soviet, memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, (FAS), Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 sudah pensiun namun sebagian besar masih utuh dan sekitar 4.380 ditimbun untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan kekuatan nuklir taktis jarak pendek.
Dari hulu ledak yang ditimbun, 1.710 hulu ledak strategis dikerahkan: sekitar 870 pada rudal balistik darat, sekitar 640 pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin 200 pada pangkalan pembom berat.
Angka-angka tersebut berarti bahwa Moskow dapat menghancurkan dunia berkali-kali lipat.
Selama Perang Dingin, Uni Soviet mempunyai puncak hulu ledak nuklir sekitar 40.000 buah, sedangkan Amerika Serikat memiliki puncak hulu ledak nuklir sekitar 30.000 buah.
Foto/Reuters
Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan kondisi-kondisi di mana seorang presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir: secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia “ketika eksistensi negara berada dalam ancaman.”
Foto/Reuters
5 Fakta Senjata Nuklir Rusia, dari Siapa yang Mengendalikan hingga Target Utama
1. Mewarisi Nuklir dari Era Soviet
Foto/Reuters
Rusia, yang mewarisi senjata nuklir Uni Soviet, memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia.
Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, (FAS), Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.200 sudah pensiun namun sebagian besar masih utuh dan sekitar 4.380 ditimbun untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan kekuatan nuklir taktis jarak pendek.
Dari hulu ledak yang ditimbun, 1.710 hulu ledak strategis dikerahkan: sekitar 870 pada rudal balistik darat, sekitar 640 pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan mungkin 200 pada pangkalan pembom berat.
Angka-angka tersebut berarti bahwa Moskow dapat menghancurkan dunia berkali-kali lipat.
Selama Perang Dingin, Uni Soviet mempunyai puncak hulu ledak nuklir sekitar 40.000 buah, sedangkan Amerika Serikat memiliki puncak hulu ledak nuklir sekitar 30.000 buah.
2. Berikut Syarat Senjata Nuklir Rusia Bisa Digunakan
Foto/Reuters
Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan kondisi-kondisi di mana seorang presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir: secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia “ketika eksistensi negara berada dalam ancaman.”
3. Menjadi Ancaman AS
Foto/Reuters
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda