Pasukan Israel Tembak Wilayah Sendiri 5 Kali Sejak Pecah Konflik Gaza

Kamis, 29 Februari 2024 - 17:23 WIB
Pasukan Israel berada di wilayah Jalur Gaza pada Januari 2024. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Pasukan Israel secara keliru melepaskan tembakan ke wilayah sendiri setidaknya lima kali sejak pecah konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.

Kabar itu diungkap media lokal pada Rabu (28/2/2024), dilansir Anadolu Agency.

“Kerusakan dilaporkan terjadi pada bangunan akibat penembakan tank setidaknya dua kali,” ungkap laporan surat kabar Haaretz.



Dalam satu insiden, artileri yang ditembakkan ke bangunan di Jalur Gaza melewati bangunan tersebut dan mengenai balai kota Sderot, menyebabkan kerusakan ringan.

Pada kesempatan lain, satu tank menembaki satu pos pengamatan di Israel dan tembakan tank lainnya memicu sirene berbunyi di permukiman Ein Hashlosha, Nirim dan Nir Oz.

Dalam insiden lain, satu tank Israel menembakkan dua peluru ke permukiman Hanita di perbatasan Israel dengan Lebanon, sehingga merusak dua rumah. Militer Israel memecat komandan peleton akibat insiden tersebut.

Tentara Israel mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut dan “pembelajaran penting telah diambil”.

Berbagai laporan muncul tentang pembunuhan sandera dan tentara Israel oleh tembakan tentara Zionis di Jalur Gaza.



Sebanyak 13 warga Israel tewas akibat tembakan tank Israel di permukiman Be’eri selama serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Dan, pada Desember, tiga sandera Israel yang ditahan Hamas secara keliru dibunuh pasukan Israel.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh pejuang Perlawanan Palestina.

Pemboman Israel telah menewaskan hampir 29.954 warga Palestina dan melukai lebih dari 70.000 orang akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More