Ini Reaksi AS usai Tentaranya Tewas Bakar Diri Memprotes Invasi Israel di Gaza
Rabu, 28 Februari 2024 - 09:03 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui ada perasaan mendalam yang dirasakan di seluruh negeri atas invasi Israel di Gaza.
Itu disampaikan setelah seorang tentara Angkatan Udara Amerika tewas bakar diri di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Washington sebagai protes atas invasi militer Zionis.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan kembali belasungkawa pemerintahan Presiden Joe Biden kepada keluarga tentara bernama Aaron Bushnell (25) tersebut.
"Ini jelas merupakan situasi yang mengerikan, dan simpati kami yang paling tulus ditujukan kepada mereka," katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (28/2/2024).
“Sehubungan dengan tindakan ini atau protes apa pun, jelas kami menyadari betapa mendalamnya perasaan masyarakat terhadap masalah ini, dan kami terus-menerus mempertimbangkan sudut pandang tersebut, dan menggunakannya untuk memikirkan cara kami melakukan pendekatan akan masalahnya, dan apakah ada hal yang bisa kita lakukan secara berbeda,” paparnya.
“Begitu pula dengan penghormatan kepada para penuntut, maupun dalam hal orang-orang yang ditemui dan didengar langsung oleh Menteri [Luar Negeri] dari semua pihak mengenai masalah ini," lanjut dia.
"Jadi ya, kami akan selalu melihat sudut pandang masyarakat, namun pada akhirnya, kami harus membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang kami anggap sebagai kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan kami akan terus melakukan hal tersebut," imbuh Miller.
Ketika ditanya apakah kematian Bushnell akan mempengaruhi kebijakan AS, Miller berkata, “Saya rasa saya tidak perlu berkomentar sehubungan dengan kasus khusus ini selain menyampaikan simpati saya kepada keluarganya.”
Bushnell (25), seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington DC pada hari Minggu sebagai protes atas perang brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina. Dia juga memprotes dukungan AS terhadap invasi tersebut.
Dia dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal karena luka yang dideritanya.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, protes tersebut tidak ekstrem sama sekali. Ini adalah apa yang diputuskan oleh kelas penguasa kita sebagai hal yang normal,” kata Bushnell dalam rekaman video yang menjadi viral di media sosial.
Bushnell berulang kali terdengar meneriakkan “Bebaskan Palestina!” saat kobaran api melahapnya sebelum dia jatuh ke tanah.
Ratusan orang mendatangi misi diplomatik Israel pada hari Senin untuk berduka atas kepergiannya, termasuk beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka berharap kematiannya akan memicu perubahan.
Itu disampaikan setelah seorang tentara Angkatan Udara Amerika tewas bakar diri di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Washington sebagai protes atas invasi militer Zionis.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan kembali belasungkawa pemerintahan Presiden Joe Biden kepada keluarga tentara bernama Aaron Bushnell (25) tersebut.
"Ini jelas merupakan situasi yang mengerikan, dan simpati kami yang paling tulus ditujukan kepada mereka," katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (28/2/2024).
“Sehubungan dengan tindakan ini atau protes apa pun, jelas kami menyadari betapa mendalamnya perasaan masyarakat terhadap masalah ini, dan kami terus-menerus mempertimbangkan sudut pandang tersebut, dan menggunakannya untuk memikirkan cara kami melakukan pendekatan akan masalahnya, dan apakah ada hal yang bisa kita lakukan secara berbeda,” paparnya.
“Begitu pula dengan penghormatan kepada para penuntut, maupun dalam hal orang-orang yang ditemui dan didengar langsung oleh Menteri [Luar Negeri] dari semua pihak mengenai masalah ini," lanjut dia.
"Jadi ya, kami akan selalu melihat sudut pandang masyarakat, namun pada akhirnya, kami harus membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang kami anggap sebagai kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan kami akan terus melakukan hal tersebut," imbuh Miller.
Ketika ditanya apakah kematian Bushnell akan mempengaruhi kebijakan AS, Miller berkata, “Saya rasa saya tidak perlu berkomentar sehubungan dengan kasus khusus ini selain menyampaikan simpati saya kepada keluarganya.”
Bushnell (25), seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington DC pada hari Minggu sebagai protes atas perang brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina. Dia juga memprotes dukungan AS terhadap invasi tersebut.
Dia dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal karena luka yang dideritanya.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, protes tersebut tidak ekstrem sama sekali. Ini adalah apa yang diputuskan oleh kelas penguasa kita sebagai hal yang normal,” kata Bushnell dalam rekaman video yang menjadi viral di media sosial.
Bushnell berulang kali terdengar meneriakkan “Bebaskan Palestina!” saat kobaran api melahapnya sebelum dia jatuh ke tanah.
Ratusan orang mendatangi misi diplomatik Israel pada hari Senin untuk berduka atas kepergiannya, termasuk beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka berharap kematiannya akan memicu perubahan.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda