6 Pemicu Wabah Kolera yang Mematikan di Afrika Selatan
Rabu, 21 Februari 2024 - 19:19 WIB
4. Pergerakan Lintas Batas yang Tidak Terkendali
Pergerakan lintas batas yang teratur dan tidak terkendali, misalnya, berarti infeksi dapat ditularkan: Sebuah penelitian pada tahun 2023 menemukan bahwa dua saudara perempuan yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan ke pusat wabah kolera di Malawi menulari orang ketiga saat mereka kembali dan jenis virus tersebut adalah yang saat ini menyebar berasal dari Asia Selatan. Meskipun jarang sekali orang menularkan infeksi melalui kontak biasa, kebersihan yang buruk dapat menyebabkan kotoran dari orang yang terinfeksi mengkontaminasi makanan yang diperuntukkan bagi orang lain.5. Banjir Akibat Perubahan Iklim
Foto/Reuters
Banjir yang semakin sering dan parah terkait dengan perubahan iklim juga mempunyai dampak, kata para ahli. Anja du Plessis dari Universitas Afrika Selatan (UNISA) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kolera lebih banyak terjadi pada musim hujan, seperti yang dialami wilayah tersebut saat ini.
Banjir “menyebabkan lebih banyak limpasan air yang mengandung lebih banyak patogen, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi,” katanya. Topan Kenneth melanda Madagaskar, Mozambik, Malawi, dan Zimbabwe pada bulan Maret 2023, dan kemungkinan besar memperburuk penularan kolera.
6. Vaksin Kolera yang Langka
Foto/Reuters
Saat ini, vaksin kolera yang digunakan baik secara preventif maupun reaktif masih langka, sehingga memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninggalkan penggunaan dua dosis oral untuk satu dosis. Sekitar 29 negara melaporkan wabah kolera pada tahun 2022, meningkat dari rata-rata 20 negara yang melaporkan setiap tahunnya.
Peningkatan tersebut telah melampaui perkiraan 36 juta dosis yang tersedia setiap tahunnya. Hanya ada satu produsen dosis yang tersedia saat ini – perusahaan Korea Selatan EuBiologics – dan perusahaan tersebut sudah memproduksi dengan kapasitas maksimum, menurut WHO. Walaupun dua dosis vaksin dapat menghentikan kolera selama sekitar tiga tahun, satu dosis mengurangi masa kekebalan menjadi antara enam bulan dan dua tahun.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda