Anak Perempuan Palestina Kelaparan hingga Tewas di Kota Gaza
Selasa, 20 Februari 2024 - 19:15 WIB
JALUR GAZA - Seorang gadis Palestina berusia delapan tahun meninggal karena dehidrasi dan kelaparan di Kota Gaza, menurut laporan Euro-Med Human Rights Monitor pada Sabtu (17/2/2024).
Tim organisasi tersebut di Gaza utara mengatakan Hanin Saleh Hassan Jumaa meninggal karena kekurangan kalsium parah akibat kelaparan.
“Saya (tidak bisa) melupakan malam kematian putri saya Hanin ketika dia meminta makanan kepada saya, dan saya mengatakan kepadanya, ‘Tidur, saya akan membawakanmu besok pagi,” ujar ayahnya.
Dia mengatakan keesokan paginya, anaknya mulai mengerang. “Saat saya duduk di sampingnya, saya menemukannya seolah-olah dia sedang bersiap untuk mati,” ungkap ayahnya.
“Saya membawanya... ke rumah sakit dengan kereta keledai karena kurangnya mobil, namun dokter memberi tahu saya bahwa putri saya meninggal karena dehidrasi dan kekurangan makanan," ujar sang ayah.
Kelompok hak asasi manusia pada Januari memperingatkan tentang meningkatnya risiko kelaparan terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.
Laporan tersebut mengutip kematian bayi Jamal Mahmoud Jamal Al-Kafarna sebelumnya pada 18 Januari 2024, yang meninggal "karena kelaparan di pelukan ibunya".
Euro-Med Monitor juga melaporkan kematian Baraa al-Haddad yang berusia satu tahun karena kelaparan dan dehidrasi pada 30 Desember 2023, dan Jana Deeb Qudeih yang berusia 14 tahun, yang menderita kelumpuhan otak, pada 8 Desember 2023.
“Insiden tragis di mana seorang gadis muda meninggal karena kelaparan adalah pengingat akan parahnya krisis di Gaza, di mana kelaparan berada pada tingkat bencana dan anak-anak sangat rentan terhadap kelaparan,” ungkap Jean-Michel Grand, Direktur Eksekutif Action Against Hunger UK pada Middle East Eye.
Tim organisasi tersebut di Gaza utara mengatakan Hanin Saleh Hassan Jumaa meninggal karena kekurangan kalsium parah akibat kelaparan.
“Saya (tidak bisa) melupakan malam kematian putri saya Hanin ketika dia meminta makanan kepada saya, dan saya mengatakan kepadanya, ‘Tidur, saya akan membawakanmu besok pagi,” ujar ayahnya.
Dia mengatakan keesokan paginya, anaknya mulai mengerang. “Saat saya duduk di sampingnya, saya menemukannya seolah-olah dia sedang bersiap untuk mati,” ungkap ayahnya.
“Saya membawanya... ke rumah sakit dengan kereta keledai karena kurangnya mobil, namun dokter memberi tahu saya bahwa putri saya meninggal karena dehidrasi dan kekurangan makanan," ujar sang ayah.
Kelompok hak asasi manusia pada Januari memperingatkan tentang meningkatnya risiko kelaparan terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.
Laporan tersebut mengutip kematian bayi Jamal Mahmoud Jamal Al-Kafarna sebelumnya pada 18 Januari 2024, yang meninggal "karena kelaparan di pelukan ibunya".
Euro-Med Monitor juga melaporkan kematian Baraa al-Haddad yang berusia satu tahun karena kelaparan dan dehidrasi pada 30 Desember 2023, dan Jana Deeb Qudeih yang berusia 14 tahun, yang menderita kelumpuhan otak, pada 8 Desember 2023.
“Insiden tragis di mana seorang gadis muda meninggal karena kelaparan adalah pengingat akan parahnya krisis di Gaza, di mana kelaparan berada pada tingkat bencana dan anak-anak sangat rentan terhadap kelaparan,” ungkap Jean-Michel Grand, Direktur Eksekutif Action Against Hunger UK pada Middle East Eye.
tulis komentar anda