Takut Diinvasi Rusia, 3 Sekutu NATO Ingin Bangun 600 Bunker

Minggu, 11 Februari 2024 - 09:20 WIB
Takut diinvasi Rusia, tiga sekutu NATO di Baltik ingin membangun jaringan 600 bunker. Foto/REUTERS
BRUSSELS - Tiga sekutu NATO di Baltik; Latvia, Lithuania, dan Estonia, telah menyetujui rencana untuk membangun jaringan 600 bunker. Tujuannya, untuk menghalau dan mengalahkan invasi Rusia pada jam pertama jika benar-benar terjadi.

Ketiga negara itu telah lamatakut akan menjadi target invasi berikutnya oleh Rusia setelah Ukraina.

Mengingat perbatasan negara mereka dengan Rusia sepanjang 210 mil—sebagian besar dianggap hampir tidak dapat dilewati karena luasnya hutan dan lahan basah—para pejabat Estonia mengatakan pemerintah berencana membangun sekitar 600 bunker yang mereka harapkan dapat mencegah invasi dan pendudukan oleh Moskow.

“Perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa merebut kembali wilayah yang telah ditaklukkan sangatlah sulit dan memerlukan banyak korban jiwa, waktu dan sumber daya material,” kata Susan Lilleväli, Wakil Menteri Kesiapan Pertahanan di Kementerian Pertahanan Estonia.





Dia telah berbicara tentang proyek senilai 60 juta euro (USD64,7 juta) dalam briefing dengan para jurnalis pada Kamis lalu.

“Selain peralatan, amunisi dan tenaga kerja, kita memerlukan instalasi fisik untuk mempertahankan negara kita secara efisien,” kata Lilleväli.

Batalyon multinasional Enhanced Forward Presence milik NATO—yang dikerahkan secara bergilir ke negara-negara Baltik setelah aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014—sampai KTT aliansi tersebut di Madrid pada tahun 2023, dipandang sebagaipasukan “trip-wire”, dirancang untuk menarik negara-negara sekutu ke dalam konflik daripada menghentikan pasukan invasi Rusia.

Para pemimpin sipil dan militer di Baltik mengecam status mereka sebagai negara sekutu NATO. Invasi dahsyat Rusia dan pendudukan wilayah Ukraina pada tahun 2022 memicu perubahan strategis bagi aliansi tersebut, ketika negara-negara Baltik melihat kengerian yang menimpa warga Ukraina di Mariupol, di pinggiran kota Kyiv, dan di tempat lain.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More