5 Tokoh Muslim Musuh Israel saat Ini, Punya Pengaruh Besar
Selasa, 06 Februari 2024 - 14:49 WIB
JAKARTA - Ada sejumlah tokoh Muslim yang menjadi musuh Israel saat ini. Salah satunya adalah Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran.
Sejak didirikan sebagai negara pada 1948, Israel memiliki banyak musuh dari negara-negara Islam atau pun negara mayoritas muslim. Rezim Zionis Israel dimusuhi karena negara mereka didirikan di tanah Palestina yang direbut.
Permusuhan itu berlanjut hingga sekarang, dan semakin memanas ketika Israel membombardir Gaza secara brutal sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Tokoh-tokoh muslim yang bermusuhan dengan Israel, termasuk petinggi Hamas, telah muncul menyuarkan perlawanan.
Ayatollah Ali Khamenei merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran. Tak hanya di negaranya, pengaruh Khamenei meluas ke berbagai negara Timur Tengah yang sama-sama memusuhi rezim Zionis Israel.
Dalam perang Gaza, Khamenei menegaskan dukungan politik dan moral kepada para petinggi Hamas termasuk Ismail Haniyeh.
Selain itu, petinggi Iran ini juga kerap mengecam langkah negara-negara Arab yang telah maupun yang berupaya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Menurutnya, mereka yang mencoba membangun hubungan kembali dengan Tel Aviv sebagai pihak yang “bertaruh pada kekalahan”.
Selama bertahun-tahun, Khamenei juga mengumbar ancaman pelenyapan negara Israel, yang dia anggap “kanker” bagi Timur Tengah.
Ismail Haniyeh adalah Kepala Biro Politik Hamas.
Sebagai musuh utama, rezim Zionis Israel menjadikannya sebagai salah satu orang yang paling diburu sejak perang terbaru pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada 2018, Amerika Serikat—yang merupakan sekutu utama Israel—memasukkan namanya dalam daftar teroris.
Hassan Nasrallah adalah Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon. Dia kerap muncul dalam pidato, mengumbar ancaman terhadap Israel.
Pada awal Januari lalu, dia berkomentar keras soal terbunuhnya petinggi Hamas akibat serangan Israel di Beirut, Lebanon.
Dia mengatakan bahwa siapa pun yang mencoba berperang dengan Hizbullah, maka akan segera menyesalinya.
Abu Ubaidah adalah juru bicara saya militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam. Musuh Israel yang diburu militer dan intelijen Zionis ini rajin mengumumkan perkembangan perlawanan Hamas dalam perang di Gaza.
Abu Ubaidah merupakan nama samaran. Nama asalinya tidak diketahui. Dia kerap muncul dalam pidato video dengan wajah ditutup dengan keffiyeh Palestina.
Belum lama ini, Israel merilis gambar pria yang diklaim sebagai wajah asli Abu Ubaidah. Menurut rezim Zionis, penglihatan Abu Ubaidah asimetris, namun belum jelas apakah itu akibat dampak invasi Israel di Gaza atau sebab lain.
Sama seperti para tokoh Hamas lainnya, keberadaan Abu Ubaidah gagal dilacak militer dan intelijen Israel.
Yahya Saree adalah juru bicara kelompok Houthi yang berbasis di Yaman. Dia telah menjadi pemberitaan media internasional ketika kelompoknya gencar menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah—yang diklaim Houthi terkait dengan Israel.
Aksi Houthi sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina yang dibombardir secara brutal oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Aksi Houthi telah direspons Amerika Serikat dan koalisinya dengan serangan besar-besaran di Yaman.
Kendati demikian, Houthi melalui Yahya Saree menegaskan bahwa aksi mereka tidak akan berhenti sampai agresi Israel berhenti dan Palestina meraih kemenangan.
Sejak didirikan sebagai negara pada 1948, Israel memiliki banyak musuh dari negara-negara Islam atau pun negara mayoritas muslim. Rezim Zionis Israel dimusuhi karena negara mereka didirikan di tanah Palestina yang direbut.
Permusuhan itu berlanjut hingga sekarang, dan semakin memanas ketika Israel membombardir Gaza secara brutal sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Tokoh-tokoh muslim yang bermusuhan dengan Israel, termasuk petinggi Hamas, telah muncul menyuarkan perlawanan.
5 Tokoh Muslim Musuh Israel
1. Ali Khamenei
Ayatollah Ali Khamenei merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran. Tak hanya di negaranya, pengaruh Khamenei meluas ke berbagai negara Timur Tengah yang sama-sama memusuhi rezim Zionis Israel.
Dalam perang Gaza, Khamenei menegaskan dukungan politik dan moral kepada para petinggi Hamas termasuk Ismail Haniyeh.
Selain itu, petinggi Iran ini juga kerap mengecam langkah negara-negara Arab yang telah maupun yang berupaya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Menurutnya, mereka yang mencoba membangun hubungan kembali dengan Tel Aviv sebagai pihak yang “bertaruh pada kekalahan”.
Selama bertahun-tahun, Khamenei juga mengumbar ancaman pelenyapan negara Israel, yang dia anggap “kanker” bagi Timur Tengah.
2. Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh adalah Kepala Biro Politik Hamas.
Sebagai musuh utama, rezim Zionis Israel menjadikannya sebagai salah satu orang yang paling diburu sejak perang terbaru pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Pada 2018, Amerika Serikat—yang merupakan sekutu utama Israel—memasukkan namanya dalam daftar teroris.
3. Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah adalah Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon. Dia kerap muncul dalam pidato, mengumbar ancaman terhadap Israel.
Pada awal Januari lalu, dia berkomentar keras soal terbunuhnya petinggi Hamas akibat serangan Israel di Beirut, Lebanon.
Dia mengatakan bahwa siapa pun yang mencoba berperang dengan Hizbullah, maka akan segera menyesalinya.
4. Abu Ubaidah
Abu Ubaidah adalah juru bicara saya militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam. Musuh Israel yang diburu militer dan intelijen Zionis ini rajin mengumumkan perkembangan perlawanan Hamas dalam perang di Gaza.
Abu Ubaidah merupakan nama samaran. Nama asalinya tidak diketahui. Dia kerap muncul dalam pidato video dengan wajah ditutup dengan keffiyeh Palestina.
Belum lama ini, Israel merilis gambar pria yang diklaim sebagai wajah asli Abu Ubaidah. Menurut rezim Zionis, penglihatan Abu Ubaidah asimetris, namun belum jelas apakah itu akibat dampak invasi Israel di Gaza atau sebab lain.
Sama seperti para tokoh Hamas lainnya, keberadaan Abu Ubaidah gagal dilacak militer dan intelijen Israel.
5. Yahya Saree
Yahya Saree adalah juru bicara kelompok Houthi yang berbasis di Yaman. Dia telah menjadi pemberitaan media internasional ketika kelompoknya gencar menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah—yang diklaim Houthi terkait dengan Israel.
Aksi Houthi sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina yang dibombardir secara brutal oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Aksi Houthi telah direspons Amerika Serikat dan koalisinya dengan serangan besar-besaran di Yaman.
Kendati demikian, Houthi melalui Yahya Saree menegaskan bahwa aksi mereka tidak akan berhenti sampai agresi Israel berhenti dan Palestina meraih kemenangan.
(mas)
tulis komentar anda