Arab Saudi Disebut Resmi Gabung BRICS, Ini Respons Kerajaan
Jum'at, 02 Februari 2024 - 09:35 WIB
RIYADH - Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor mengeklaim bahwa Kerajaan Arab Saudi telah resmi bergabung dengan BRICS, blok ekonomi dan politik rival blok Barat.
Sumber resmi kerajaan mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi masih mempertimbangkan undangan untuk menjadi anggota BRICS setelah diminta bergabung oleh blok tersebut tahun lalu.
“Arab Saudi belum menanggapi undangan untuk bergabung dengan BRICS. Itu masih dalam pertimbangan,” kata sumber resmi kerajaan, yang dilansir Jumat (2/2/2024).
BRICS awalnya beranggotakan lima negara sesuai singkatan dari nama blok tersebut, yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Namun pada Agustus tahun lalu, kelompok itu mengundang Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, Argentina dan Ethiopia untuk bergabung mulai 1 Januari.
Argentina mengisyaratkan tidak akan menerima undangan tersebut pada bulan November 2023.
Perluasan kelompok BRICS akan memberikan kekuatan ekonomi tambahan dan juga dapat meningkatkan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin negara-negara Selatan, membantu merombak tatanan dunia yang dipandang sudah ketinggalan zaman.
Faisal Alibrahim, Menteri Perekonomian Arab Saudi, awal bulan ini mengatakan kerajaan masih mempertimbangkan undangan bergabung dengan BRICS.
Riyadh sedang mempertimbangkan pilihannya di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Rekan anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC); Uni Emirat Arab, mengatakan telah bergabung dengan blok tersebut.
Sumber resmi kerajaan mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi masih mempertimbangkan undangan untuk menjadi anggota BRICS setelah diminta bergabung oleh blok tersebut tahun lalu.
“Arab Saudi belum menanggapi undangan untuk bergabung dengan BRICS. Itu masih dalam pertimbangan,” kata sumber resmi kerajaan, yang dilansir Jumat (2/2/2024).
BRICS awalnya beranggotakan lima negara sesuai singkatan dari nama blok tersebut, yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Baca Juga
Namun pada Agustus tahun lalu, kelompok itu mengundang Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, Argentina dan Ethiopia untuk bergabung mulai 1 Januari.
Argentina mengisyaratkan tidak akan menerima undangan tersebut pada bulan November 2023.
Perluasan kelompok BRICS akan memberikan kekuatan ekonomi tambahan dan juga dapat meningkatkan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin negara-negara Selatan, membantu merombak tatanan dunia yang dipandang sudah ketinggalan zaman.
Faisal Alibrahim, Menteri Perekonomian Arab Saudi, awal bulan ini mengatakan kerajaan masih mempertimbangkan undangan bergabung dengan BRICS.
Riyadh sedang mempertimbangkan pilihannya di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Rekan anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC); Uni Emirat Arab, mengatakan telah bergabung dengan blok tersebut.
(mas)
tulis komentar anda