Anggota DPR Amerika Klaim Menyerang Iran Tak Akan Picu Perang Dunia III
Kamis, 01 Februari 2024 - 13:34 WIB
WASHINGTON - Anggota DPR Amerika Serikat (AS) Dan Crenshaw mengeklaim bahwa serangan Amerika di wilayah Iran tidak akan memicu Perang Dunia III di Timur Tengah.
“Para doomsdayers Perang Dunia III selalu salah,” kata Crenshaw, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Republik saat wawancara dengan Neil Cavuto dari Fox News pada Rabu (31/1/2024) sore.
“Mereka salah mengenai Rusia, mereka salah mengenai Perang Dingin, mereka juga salah mengenai hal ini,” lanjut politisi asal Texas tersebut.
Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahannya telah memutuskan Washington akan merespons serangan pesawat nirawak terhadap pangkalan AS di Yordania pada Minggu malam lalu, yang menewaskan tiga personel militer dan melukai puluhan lainnya.
Presiden mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan yang didukung Iran, meski Teheran membantah terlibat dalam serangan itu.
Rincian mengenai bagaimana respons AS belum diungkapkan kepada publik.
Banyak anggota Parlemen dari Partai Republik telah mendesak militer AS untuk menyerang Iran sebagai respons atas serangan di Yordania.
Pemerintah Biden mengatakan mereka tidak ingin responsnya meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, yang telah diperburuk dalam beberapa bulan terakhir oleh perang Israel-Hamas.
Para pejabat AS mengatakan bahwa kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran telah menyerang pasukan Amerika yang dikerahkan di Timur Tengah lebih dari 150 kali sejak perang Israel-Hamas pecah 7 Oktober 2023.
Crenshaw mengatakan kepada Cavuto bahwa AS mempunyai ribuan pilihan untuk menanggapi serangan di Yordania, namun menambahkan bahwa menyerang di wilayah Iran bukanlah hal yang mustahil.
“Iran adalah kekuatan yang setengah-setengah,” kata Crenshaw, yang pernah bertugas sebagai personel pasukan khusus Navy SEAL.
"Mereka bisa berbicara keras, mereka mengeluarkan pernyataan keras, mereka selalu melakukan hal ini. Tidak ada hal baru di sini," ujarnya.
“Mereka masih mengetahui, di balik pintu tertutup, apa kemampuan kami, dan apa yang mereka perlu ketahui dan perlu lebih jelas bagi mereka adalah bahwa kami bersedia menggunakan kemampuan tersebut jika mereka terus melakukan tindakan semacam ini,” ujarnya.
Senator Partai Demokrat Tim Kaine mengatakan kepada CNN pada hari bahwa respons AS terhadap serangan udara di Yordania bisa menjadi keruh jika mereka melakukan lebih dari sekadar tindakan militer yang memenuhi syarat sebagai “pertahanan diri".
“Seorang presiden selalu mempunyai kemampuan untuk bertindak membela diri dan definisi membela diri itu agak luas. Jadi mereka yang menyerang pasukan kami, jika dia tahu siapa mereka dan yakin mereka akan melakukannya lagi, presiden bisa bertindak untuk menghentikan mereka, tapi selain membela diri, hal itu menjadi suram," kata Kaine.
“Saat ini tidak ada otorisasi Kongres yang mengizinkan perang melawan kelompok milisi yang didukung Iran atau Houthi di Yaman di Laut Merah,” imbuh senator tersebut.
“Para doomsdayers Perang Dunia III selalu salah,” kata Crenshaw, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Republik saat wawancara dengan Neil Cavuto dari Fox News pada Rabu (31/1/2024) sore.
“Mereka salah mengenai Rusia, mereka salah mengenai Perang Dingin, mereka juga salah mengenai hal ini,” lanjut politisi asal Texas tersebut.
Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahannya telah memutuskan Washington akan merespons serangan pesawat nirawak terhadap pangkalan AS di Yordania pada Minggu malam lalu, yang menewaskan tiga personel militer dan melukai puluhan lainnya.
Presiden mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok militan yang didukung Iran, meski Teheran membantah terlibat dalam serangan itu.
Rincian mengenai bagaimana respons AS belum diungkapkan kepada publik.
Banyak anggota Parlemen dari Partai Republik telah mendesak militer AS untuk menyerang Iran sebagai respons atas serangan di Yordania.
Pemerintah Biden mengatakan mereka tidak ingin responsnya meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, yang telah diperburuk dalam beberapa bulan terakhir oleh perang Israel-Hamas.
Para pejabat AS mengatakan bahwa kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran telah menyerang pasukan Amerika yang dikerahkan di Timur Tengah lebih dari 150 kali sejak perang Israel-Hamas pecah 7 Oktober 2023.
Crenshaw mengatakan kepada Cavuto bahwa AS mempunyai ribuan pilihan untuk menanggapi serangan di Yordania, namun menambahkan bahwa menyerang di wilayah Iran bukanlah hal yang mustahil.
“Iran adalah kekuatan yang setengah-setengah,” kata Crenshaw, yang pernah bertugas sebagai personel pasukan khusus Navy SEAL.
"Mereka bisa berbicara keras, mereka mengeluarkan pernyataan keras, mereka selalu melakukan hal ini. Tidak ada hal baru di sini," ujarnya.
“Mereka masih mengetahui, di balik pintu tertutup, apa kemampuan kami, dan apa yang mereka perlu ketahui dan perlu lebih jelas bagi mereka adalah bahwa kami bersedia menggunakan kemampuan tersebut jika mereka terus melakukan tindakan semacam ini,” ujarnya.
Senator Partai Demokrat Tim Kaine mengatakan kepada CNN pada hari bahwa respons AS terhadap serangan udara di Yordania bisa menjadi keruh jika mereka melakukan lebih dari sekadar tindakan militer yang memenuhi syarat sebagai “pertahanan diri".
“Seorang presiden selalu mempunyai kemampuan untuk bertindak membela diri dan definisi membela diri itu agak luas. Jadi mereka yang menyerang pasukan kami, jika dia tahu siapa mereka dan yakin mereka akan melakukannya lagi, presiden bisa bertindak untuk menghentikan mereka, tapi selain membela diri, hal itu menjadi suram," kata Kaine.
“Saat ini tidak ada otorisasi Kongres yang mengizinkan perang melawan kelompok milisi yang didukung Iran atau Houthi di Yaman di Laut Merah,” imbuh senator tersebut.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda