Apa itu UNRWA? Lembaga PBB yang Dituduh Israel Memiliki Afiliasi dengan Hamas

Senin, 29 Januari 2024 - 19:50 WIB
UNWRA menyediakan bantuan bagi ratusan ribu pengungsi di Gaza. Foto/Reuters
GAZA - Tuduhan Israel bahwa 12 pegawai badan PBB terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan beberapa negara Barat memotong pendanaan dan menghidupkan kembali perdebatan mengenai penyedia bantuan kemanusiaan terbesar di Gaza.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA, mempekerjakan ribuan staf dan memberikan bantuan serta layanan penting kepada jutaan orang di Timur Tengah. Di Gaza, mereka telah menjadi pemasok utama makanan, air dan tempat tinggal bagi warga sipil selama perang Israel-Hamas.

Israel telah lama mengecam lembaga tersebut, menuduhnya menoleransi atau bahkan berkolaborasi dengan Hamas dan melanggengkan krisis pengungsi Palestina yang sudah berlangsung selama 75 tahun. Pemerintah Israel menuduh Hamas dan kelompok militan lainnya menyedot bantuan dan menggunakan fasilitas PBB untuk tujuan militer.

UNRWA membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya mengambil tindakan cepat terhadap karyawan yang dituduh terlibat dalam serangan tersebut. Amerika Serikat dan delapan negara Barat lainnya yang bersama-sama menyediakan lebih dari setengah anggaran UNRWA pada tahun 2022, namun tetap menangguhkan pendanaan mereka untuk badan tersebut.



Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan 2 juta warga Palestina di Gaza, atau 87% dari populasi, bergantung pada layanan UNRWA yang akan dikurangi segera pada bulan Februari jika dana tersebut tidak dikembalikan.

Apa itu UNRWA? Lembaga PBB yang Dituduh Israel Memiliki Afiliasi dengan Hamas

1. Memberi Bantuan bagi 700.000 Pengungsi Palestina



Foto/Reuters

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat didirikan untuk memberikan bantuan kepada sekitar 700.000 warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari wilayah yang sekarang menjadi wilayah Israel selama perang tahun 1948 seputar pendirian negara tersebut.

Palestina mengatakan para pengungsi dan keturunan mereka, yang kini berjumlah hampir 6 juta jiwa di seluruh Timur Tengah, mempunyai hak untuk kembali ke rumah mereka.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More