Israel Bunuh 94 Profesor selama Invasi Gaza

Senin, 22 Januari 2024 - 14:43 WIB
Tentara Israel membunuh 94 profesor selama invasi di Gaza. Foto/Reuters
GAZA - Israel membunuh 94 profesor universitas, ratusan guru dan ribuan mahasiswa selama perang di Gaza. Mereka adalah orang tak bersalah yang menjadi korban pengeboman Israel.

"Militer Israel telah menargetkan akademisi dan intelektual dalam serangan udara yang disengaja dan spesifik di rumah mereka tanpa peringatan sebelumnya," kata Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, dilansir Al Jazeera.

"Angka-angka ini tampaknya ditargetkan tanpa pembenaran atau alasan yang jelas,” kata pemantau tersebut.



“Akademisi yang menjadi sasaran belajar dan mengajar di berbagai disiplin ilmu, dan banyak dari gagasan mereka menjadi landasan penelitian akademis di universitas-universitas di Jalur Gaza,” kata kelompok yang berbasis di Jenewa tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan, operasi militer akan terus dipusatkan di Khan Younis karena pertempuran sengit terus berkecamuk di sana. Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan meningkatkan serangan darat di kota selatan.

“Kami melakukan operasi intensif di kawasan Khan Younis dan akan terus diperluas,” kata Gallant.

“Kepulan asap dari tank, artileri, dan pesawat angkatan udara akan terus menutupi langit Jalur Gaza sampai kita mencapai tujuan kita – yang paling utama adalah kekalahan Hamas dan kembalinya sandera ke rumah mereka.”



Israel bersumpah untuk “memusnahkan” Hamas setelah serangannya pada tanggal 7 Oktober dan melancarkan serangan tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 25.105 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara Wall Street Journal tentara Israel membunuh “20 persen hingga 30 persen” pejuang Hamas dan masih jauh dari tujuannya untuk menghancurkan gerakan tersebut.

Gallant mengatakan kepada perwakilan keluarga tawanan di Gaza bahwa tentara semakin dekat untuk membebaskan mereka melalui operasi militer.

“Operasi di Khan Younis berada pada titik puncaknya, dan ada tanda-tanda awal bahwa operasi di lokasi paling sensitif bagi Hamas semakin mendekatkan kita pada dua tujuan perang,” kata Gallant seperti dikutip The Jerusalem Post.

Dua tujuan yang dia maksud adalah menghancurkan Hamas dan membebaskan sekitar 130 tawanan yang diyakini masih tersisa di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi sehari setelah tentara Israel mengklaim menemukan kandang di kota Khan Younis yang diduga berisi DNA tawanan yang sebelumnya ditahan di sana.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More