Tentara Israel di Perbatasan Lebanon Gali Parit, Bersiap Perang Lebih Besar

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:30 WIB
Kedua belah pihak terakhir kali berperang besar pada tahun 2006 namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah berulang kali mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Hizbullah.

Netanyahu memperingatkan Israel akan siap untuk melanjutkan perang jika dirasa perlu menyerang. Ada pernyataan serupa dari para pemimpin Hizbullah.

Sampai kapan ketegangan yang tidak mengenakkan ini bisa berlangsung masih belum jelas.

Pertukaran serangan rudal anti-tank, mortir, serangan udara, dan tembakan senapan mesin telah mencapai tingkat yang di lain waktu, mungkin akan memicu respons yang jauh lebih besar dari kedua belah pihak.

Sekitar 140 pejuang Hizbullah, serta setidaknya 25 warga sipil Lebanon telah terbunuh. 9 tentara dan seorang warga sipil Israel tewas. Intensitas perang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Roket Kornet



Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan telah dievakuasi, dengan lebih dari 96.000 warga Israel kini berada di akomodasi sementara.

Banyak lahan pertanian di sepanjang perbatasan utara dirawat secara tidak teratur oleh para pekerja yang datang pada siang hari.

Jalan-jalan menuju perbatasan sebagian besar sepi, dan pasukan di pos-pos pemeriksaan memeriksa kendaraan-kendaraan yang melaju ke utara. Jalan-jalan ditandai dengan jejak kendaraan lapis baja berat.

Hanita, kibbutz yang didirikan pada tahun 1938 di bawah mandat Inggris, dengan populasi sekitar 700 orang, adalah komunitas rumah-rumah cantik di kawasan hutan dalam jarak beberapa ratus meter dari perbatasan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More