Hizbullah Tembakkan 62 Rudal ke Pangkalan Pengintai Udara Israel
Minggu, 07 Januari 2024 - 06:01 WIB
BEIRUT - Hizbullah mengatakan pada Sabtu (6/1/2024) bahwa mereka menembakkan 62 rudal ke pangkalan pengawasan udara Israel di dekat perbatasan Lebanon.
Serangan tersebut merupakan “tanggapan awal” terhadap pembunuhan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Beirut awal pekan ini, menurut pejuang Lebanon tersebut.
Peringatan roket masuk terdengar di seluruh Israel utara pada Sabtu ketika puluhan rudal menghantam pangkalan di puncak Gunung Meron, puncak tertinggi di wilayah Israel di luar Dataran Tinggi Golan.
Pangkalan tersebut adalah rumah bagi stasiun radar dan peralatan pengawasan yang digunakan untuk mengarahkan pesawat tempur Israel ke Lebanon dan sebagian Suriah, dan untuk mencegat komunikasi dari kedua negara.
“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Arouri…perlawanan Islam menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 rudal dari berbagai jenis,” tegas pernyataan Hizbullah.
Kelompok paramiliter Lebanon menggambarkan, “Pangkalan Meron adalah satu-satunya pusat administrasi, pemantauan, dan kontrol udara di utara entitas perampas (Israel), yang tanpanya Israel tidak memiliki alternatif lain.”
Pasukan kolonial Israel (IDF) mengklaim 40 rudal ditembakkan ke pangkalan tersebut. Tidak disebutkan apakah serangan tersebut menimbulkan korban jiwa atau tidak.
Hizbullah mengatakan serangan tersebut telah menyebabkan “hantaman langsung dan cedera”. IDF mengatakan mereka melancarkan serangan udara di lokasi peluncuran di Lebanon selatan sebagai tanggapannya.
Serangan tersebut merupakan “tanggapan awal” terhadap pembunuhan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Beirut awal pekan ini, menurut pejuang Lebanon tersebut.
Peringatan roket masuk terdengar di seluruh Israel utara pada Sabtu ketika puluhan rudal menghantam pangkalan di puncak Gunung Meron, puncak tertinggi di wilayah Israel di luar Dataran Tinggi Golan.
Pangkalan tersebut adalah rumah bagi stasiun radar dan peralatan pengawasan yang digunakan untuk mengarahkan pesawat tempur Israel ke Lebanon dan sebagian Suriah, dan untuk mencegat komunikasi dari kedua negara.
“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Arouri…perlawanan Islam menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 rudal dari berbagai jenis,” tegas pernyataan Hizbullah.
Kelompok paramiliter Lebanon menggambarkan, “Pangkalan Meron adalah satu-satunya pusat administrasi, pemantauan, dan kontrol udara di utara entitas perampas (Israel), yang tanpanya Israel tidak memiliki alternatif lain.”
Pasukan kolonial Israel (IDF) mengklaim 40 rudal ditembakkan ke pangkalan tersebut. Tidak disebutkan apakah serangan tersebut menimbulkan korban jiwa atau tidak.
Hizbullah mengatakan serangan tersebut telah menyebabkan “hantaman langsung dan cedera”. IDF mengatakan mereka melancarkan serangan udara di lokasi peluncuran di Lebanon selatan sebagai tanggapannya.
tulis komentar anda