AS dan 12 Sekutunya Ancam Houthi: Akhiri Serangan di Laut Merah atau Hadapi Kekuatan Militer!

Kamis, 04 Januari 2024 - 14:28 WIB
Amerika Serikat dan 12 sekutunya ancam Houthi agar hentikan serangannya terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah atau akan menghadapi kekuatan militer. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan 12 sekutunya pada hari Rabu mengeluarkan ancaman kepada kelompok Houthi Yaman. Amerika Cs mendesak Houthi untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah atau menghadapi kekuatan militer.

Houthi, kelompok pemberontak yang berkuasa di Ibu Kota Yaman; Sanaa, telah melakukan setidaknya 23 serangan sebagai respons terhadap invasi brutal Israel di Gaza sejak 19 Desember.

Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden menolak merinci opsi militer jika serangan Houthi terus berlanjut, namun menggarisbawahi bahwa Houthi seharusnya tidak mengantisipasi peringatan lain dari AS dan sekutunya.



Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama berdasarkan aturan dasar yang ditetapkan oleh Gedung Putih, berbicara segera setelah AS dan 12 sekutunya mngeluarkan pernyataan bersama pada hari Rabu pagi yang mengutuk serangan Houthi dan menggarisbawahi bahwa kesabaran internasional telah menipis.



Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Amerika Serikat, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Singapura, dan Inggris.

“Biarlah pesan kami menjadi jelas: kami menyerukan diakhirinya segera serangan-serangan ilegal ini dan pembebasan kapal-kapal dan awak kapal yang ditahan secara tidak sah,” bunyi pernyataan bersama tersebut, seperti dikutip dari The New Arab, Kamis (4/1/2024).

"Houthi akan memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di perairan penting di kawasan tersebut.”

Selama berminggu-minggu, Houthi telah mengeklaim serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah yang menurut mereka terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More