Perang Gaza Memanas, AS Perintahkan Kapal Induknya Tetap Siaga Dekat Israel

Sabtu, 16 Desember 2023 - 11:14 WIB
AS memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford tetap siaga di dekat Israel di Laut Merah ketika perang di Gaza memanas. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford dan satu kapal perang lainnya untuk tetap berada dekat wilayah Israel di Laut Mediterania selama beberapa minggu lagi.

Para pejabat Amerika mengatakan Pentagon ingin tetap mempertahankan kehadiran dua kapal induk di dekat Israel ketika perang Israel dengan Hamas di Gaza semakin memanas.

Menurut laporan AP, Sabtu (16/12/2023), ini akan menjadi ketiga kalinya pengerahan USS Gerald R Ford diperpanjang, yang menggarisbawahi kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai ketidakstabilan di wilayah tersebut selama perang Israel di Gaza.



AS memiliki dua kapal induk di wilayah tersebut, suatu hal yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.



Beberapa pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim karena pengumuman resmi belum disampaikan ke publik, mengonfirmasi pengerahan lebih lama yang disetujui minggu ini untuk kapal induk USS Gerald R Ford dan kapal penjelajah USS Normandy.

Pentagon meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut setelah serangan Hamas pada 7 Oktober untuk mencegah Iran memperluas perang menjadi konflik regional.

Beberapa bulan setelahnya, kelompok militan yang didukung Iran di Irak dan Suriah memanfaatkan perang Gaza dengan melakukan serangan rutin dengan roket, drone, dan rudal terhadap instalasi militer AS di sana.

Pada saat yang sama, beberapa kapal perang AS di Laut Merah telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman ke arah Israel. Mereka juga telah menembak jatuh drone penyerang satu arah yang menuju ke kapal tersebut dan menanggapi permintaan bantuan dari kapal-kapal komersial yang terus-menerus diserang kelompok Houthi Yaman di dekat Selat Bab el-Mandeb yang sempit.

Hingga Jumat kemarin, terdapat 19 kapal perang AS di wilayah tersebut, termasuk tujuh di Mediterania timur dan 12 lainnya membentang di Laut Merah, melintasi Laut Arab, dan hingga ke Teluk.

Austin memerintahkan USS Gerald R Ford dan kelompok tempurnya untuk berlayar ke Laut Mediterania timur pada 8 Oktober, sehari setelah serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza.

Keputusan untuk mempertahankan USS Gerald R Ford—kapal induk terbaru Angkatan Laut AS—di wilayah tersebut terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Kamis bahwa akan memakan waktu berbulan-bulan untuk menghancurkan Hamas, dan memperkirakan perang akan berkepanjangan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan telah bertemu dengan para pemimpin Israel untuk membahas jadwal pengurangan pertempuran besar di Gaza, namun Israel mengulangi tekadnya untuk melanjutkan perlawanan sampai Hamas dikalahkan.

Sekitar 5.000 pelaut di atas kapal USS Gerald R Ford telah menunggu keputusan Pentagon mengenai apakah mereka akan pulang untuk liburan.

Kapal tersebut meninggalkan Norfolk, Virginia, pada awal Mei untuk dikerahkan ke wilayah operasi Komando Eropa AS, dan berdasarkan jadwal semula, kapal tersebut akan tiba di pangkalannya pada awal November.

Rencana awalnya adalah kelompok tempur kapal induk USS Dwight D Eisenhower menggantikan USS Gerlad R Ford di wilayah tersebut. Namun wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh, dalam pengarahan Pentagon pada 17 Oktober, mengatakan Austin telah memutuskan untuk memperluas penempatan USS Gerald R Ford dan menjadikan Eisenhower dan Ford mencakup perairan dari Eropa selatan hingga Timur Tengah.

Komandan militer AS telah lama memuji efektivitas kapal induk Amerika sebagai alat pencegah, termasuk terhadap serangan, pembajakan, dan perilaku agresif lainnya oleh Iran dan kapal-kapalnya, termasuk serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah oleh kelompok Houthi Yaman.

Para pejabat mengatakan rencananya adalah mempertahankan USS Gerald R Ford di sana selama beberapa minggu lagi.

Kapal induk USS Dwight D Eisenhower berada di Teluk Oman dan telah berpatroli di Timur Tengah bersama dengan kapal penjelajah USS Philippine Sea dan tiga kapal perang—USS Carney, USS Stethem dan USS Mason, semuanya kapal perusak Angkatan Laut—telah bergerak melalui selat Bab el-Mandeb untuk membantu mencegah dan menanggapi serangan dari Houthi Yaman.

Kapal lain yang menjadi bagian dari kelompok tempur USS Gerald R Ford termasuk kapal perusak USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

Meskipun AS secara teratur menempatkan dua kapal induk di Timur Tengah selama puncak perang Irak dan Afghanistan, dalam beberapa tahun terakhir AS telah mencoba mengalihkan perhatian dan kehadiran Angkatan Laut-nya ke Asia Pasifik.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More