Mengenal Bom Bodoh M117 yang Dipakai Israel dalam Genosida di Jalur Gaza
Jum'at, 15 Desember 2023 - 16:45 WIB
TEL AVIV - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap sekitar setengah dari semua senjata udara yang dijatuhkan Israel di Jalur Gaza adalah “bom bodoh” yang tidak terarah atau non-kendali.
Laporan itu diterbitkan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, dilansir Anadolu Agency.
Penilaian Kantor Direktur Intelijen Nasional menunjukkan 40-45% bom udara ke darat tidak terarah atau bukan rudal kendali. Bom jenis itu dijatuhkan selama lebih dari dua bulan genosida di Jalur Gaza.
Hal itu berdasarkan laporan CNN, mengutip tiga sumber yang telah melihat dokumen tersebut.
Israel mengatakan, sejauh ini, mereka telah melakukan lebih dari 22.000 serangan selama perang.
Lebih dari 18.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober ketika Israel memulai perangnya. Jumlah yang tewas bisa mencapai lebih dari 20.000 warga jika orang yang masih hilang di bawah reruntuhan dianggap meninggal.
Mayoritas korban tewas di Gaza atau sekitar dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan 239 orang disandera.
Perang tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur.
Hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut, di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
PBB telah berulang kali memperingatkan tidak ada tempat yang aman di Gaza karena jumlah korban tewas terus meningkat.
Frekuensi Israel yang terus-menerus menjatuhkan bom tak terarah yang tidak tepat di wilayah pesisir “mungkin berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban sipil,” CNN melaporkan.
Presiden AS Joe Biden menggambarkan serangan Israel pada Selasa sebagai “tanpa pandang bulu”.
Pengeboman brutal tanpa pandang bulu secara luas dianggap sebagai kejahatan perang yang melanggar Konvensi Jenewa.
Gedung Putih kesulitan menguraikan kata-kata Presiden tersebut. Dikatakan pada Rabu bahwa Biden “menyatakan keprihatinan mengenai korban sipil yang telah kita lihat.”
“Ini mencerminkan upaya terus-menerus kami untuk mendesak Israel agar bertindak presisi dan hati-hati,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
Militer Israel menolak mengomentari jenis bom yang digunakan dalam perang ketika dihubungi oleh CNN.
Jenis “bom bodoh” yang digunakan Israel di Gaza masih belum jelas dari penilaian intelijen, namun CNN menunjuk pada foto-foto yang diposting di media sosial oleh militer Israel yang tampaknya menunjukkan bom M117 ditempelkan pada pesawat.
M117 adalah bom serba guna seberat 750 pon yang berasal dari Perang Korea dan digunakan secara luas dalam Perang Vietnam dan Perang Irak pertama, menurut Museum Nasional Angkatan Udara AS. Tidak jelas variasi apa yang dimiliki Israel dalam persenjataannya.
Bom M117, meskipun tidak termasuk dalam kategori bom pandu presisi tinggi, tetap menjadi salah satu senjata yang handal dalam konteks serangan area.
Dirancang sebagai bom non-kendali, M117 memberikan efek hancur yang besar dalam radius tertentu, menjadikannya pilihan yang berguna untuk beberapa jenis misi militer.
Bom M117 memiliki desain yang relatif sederhana dengan tubuh silinder panjang dan ujung yang cembung.
Biasanya menggunakan muatan bahan peledak tinggi, bom ini dijatuhkan dari pesawat tempur atau pembom untuk mencapai target di darat.
Salah satu karakteristik utama M117 adalah ketidakpresisiannya. Bom ini tidak dilengkapi dengan sistem pandu pintar seperti bom pandu laser atau GPS.
Sebagai gantinya, bom ini bergantung pada serangan area dengan memberikan efek ledakan besar di sekitar titik impak, yang tidak selalu dapat diarahkan dengan presisi tinggi.
M117 dijatuhkan dari ketinggian tertentu dan mengandalkan hukum fisika untuk mencapai target.
Tanpa sistem pandu, akurasi tergantung pada faktor-faktor seperti ketinggian, kecepatan pesawat, dan kondisi atmosfer, yang dapat memengaruhi akurasi pengiriman.
Meskipun tidak termasuk dalam kategori bom pandu presisi tinggi, M117 masih dapat memberikan efek hancur yang signifikan di area tertentu.
Biasanya digunakan untuk serangan area, bom ini dapat efektif dalam menghancurkan sasaran-sasaran besar, seperti pangkalan militer atau infrastruktur.
Meskipun bom M117 tidak memiliki kemampuan presisi tinggi, negara kolonial Israel telah menggunakannya dalam genosida terbaru di Jalur Gaza.
Keputusan untuk menggunakan bom semacam ini mungkin dipengaruhi oleh sifat sasaran dan kebutuhan taktis pada saat itu.
Bom M117, dengan keunggulan dalam efek hancur area, menjadi pilihan Israel untuk membumihanguskan Jalur Gaza.
Lebih dari 20.000 warga Palestina tewas, termasuk yang masih hilang di bawah reruntuhan gedung di Jalur Gaza. Kehancuran akibat agresi Israel ini sangat mengerikan.
Sebagian besar bom dan persenjataan Israel dipasok oleh Amerika Serikat. Washington juga melindungi Israel dari gugatan di Dewan Keamanan PBB.
Laporan itu diterbitkan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, dilansir Anadolu Agency.
Penilaian Kantor Direktur Intelijen Nasional menunjukkan 40-45% bom udara ke darat tidak terarah atau bukan rudal kendali. Bom jenis itu dijatuhkan selama lebih dari dua bulan genosida di Jalur Gaza.
Hal itu berdasarkan laporan CNN, mengutip tiga sumber yang telah melihat dokumen tersebut.
Israel mengatakan, sejauh ini, mereka telah melakukan lebih dari 22.000 serangan selama perang.
Lebih dari 18.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober ketika Israel memulai perangnya. Jumlah yang tewas bisa mencapai lebih dari 20.000 warga jika orang yang masih hilang di bawah reruntuhan dianggap meninggal.
Mayoritas korban tewas di Gaza atau sekitar dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak.
Sebelumnya, serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan 239 orang disandera.
Perang tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur.
Hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut, di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
PBB telah berulang kali memperingatkan tidak ada tempat yang aman di Gaza karena jumlah korban tewas terus meningkat.
Frekuensi Israel yang terus-menerus menjatuhkan bom tak terarah yang tidak tepat di wilayah pesisir “mungkin berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban sipil,” CNN melaporkan.
Presiden AS Joe Biden menggambarkan serangan Israel pada Selasa sebagai “tanpa pandang bulu”.
Pengeboman brutal tanpa pandang bulu secara luas dianggap sebagai kejahatan perang yang melanggar Konvensi Jenewa.
Gedung Putih kesulitan menguraikan kata-kata Presiden tersebut. Dikatakan pada Rabu bahwa Biden “menyatakan keprihatinan mengenai korban sipil yang telah kita lihat.”
“Ini mencerminkan upaya terus-menerus kami untuk mendesak Israel agar bertindak presisi dan hati-hati,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
Militer Israel menolak mengomentari jenis bom yang digunakan dalam perang ketika dihubungi oleh CNN.
Mengenal Bom Bodoh Israel
Jenis “bom bodoh” yang digunakan Israel di Gaza masih belum jelas dari penilaian intelijen, namun CNN menunjuk pada foto-foto yang diposting di media sosial oleh militer Israel yang tampaknya menunjukkan bom M117 ditempelkan pada pesawat.
1. Digunakan Sejak Perang Korea, Vietnam dan Irak
M117 adalah bom serba guna seberat 750 pon yang berasal dari Perang Korea dan digunakan secara luas dalam Perang Vietnam dan Perang Irak pertama, menurut Museum Nasional Angkatan Udara AS. Tidak jelas variasi apa yang dimiliki Israel dalam persenjataannya.
Bom M117, meskipun tidak termasuk dalam kategori bom pandu presisi tinggi, tetap menjadi salah satu senjata yang handal dalam konteks serangan area.
Dirancang sebagai bom non-kendali, M117 memberikan efek hancur yang besar dalam radius tertentu, menjadikannya pilihan yang berguna untuk beberapa jenis misi militer.
2. Desain dan Konstruksi
Bom M117 memiliki desain yang relatif sederhana dengan tubuh silinder panjang dan ujung yang cembung.
Biasanya menggunakan muatan bahan peledak tinggi, bom ini dijatuhkan dari pesawat tempur atau pembom untuk mencapai target di darat.
2. Muatan dan Ketidakpresisian
Salah satu karakteristik utama M117 adalah ketidakpresisiannya. Bom ini tidak dilengkapi dengan sistem pandu pintar seperti bom pandu laser atau GPS.
Sebagai gantinya, bom ini bergantung pada serangan area dengan memberikan efek ledakan besar di sekitar titik impak, yang tidak selalu dapat diarahkan dengan presisi tinggi.
3. Sistem Pengiriman
M117 dijatuhkan dari ketinggian tertentu dan mengandalkan hukum fisika untuk mencapai target.
Tanpa sistem pandu, akurasi tergantung pada faktor-faktor seperti ketinggian, kecepatan pesawat, dan kondisi atmosfer, yang dapat memengaruhi akurasi pengiriman.
4. Penggunaan di Medan Pertempuran
Meskipun tidak termasuk dalam kategori bom pandu presisi tinggi, M117 masih dapat memberikan efek hancur yang signifikan di area tertentu.
Biasanya digunakan untuk serangan area, bom ini dapat efektif dalam menghancurkan sasaran-sasaran besar, seperti pangkalan militer atau infrastruktur.
5. Digunakan Israel untuk Genosida di Jalur Gaza
Meskipun bom M117 tidak memiliki kemampuan presisi tinggi, negara kolonial Israel telah menggunakannya dalam genosida terbaru di Jalur Gaza.
Keputusan untuk menggunakan bom semacam ini mungkin dipengaruhi oleh sifat sasaran dan kebutuhan taktis pada saat itu.
Bom M117, dengan keunggulan dalam efek hancur area, menjadi pilihan Israel untuk membumihanguskan Jalur Gaza.
Lebih dari 20.000 warga Palestina tewas, termasuk yang masih hilang di bawah reruntuhan gedung di Jalur Gaza. Kehancuran akibat agresi Israel ini sangat mengerikan.
Sebagian besar bom dan persenjataan Israel dipasok oleh Amerika Serikat. Washington juga melindungi Israel dari gugatan di Dewan Keamanan PBB.
(sya)
tulis komentar anda