Masjid Agung Omari, Tempat Ibadah Tertua di Gaza dan Makam Samson yang Dibom Israel
Senin, 11 Desember 2023 - 15:01 WIB
Berdasarkan relief Yahudi disertai dengan prasasti Ibrani dan Yunani yang diukir pada tingkat atas salah satu kolom bangunan, diperkirakan pada akhir abad ke-19 bahwa pilar atas bangunan tersebut dibawa dari sinagoga Yahudi abad ke-3 di Kaisarea Maritima.
Penemuan sinagoga abad ke-6 di Maiumas, pelabuhan kuno Gaza, pada tahun 1960-an membuat kolom ini lebih mungkin digunakan kembali oleh masyarakat setempat.
Relief pada kolom tersebut menggambarkan benda-benda pemujaan Yahudi yakni menorah, shofar, lulav dan etrog yang dikelilingi oleh karangan bunga hias, dan prasasti bertuliskan "Hananyah putra Yakub" dalam bahasa Ibrani dan Yunani.
Di atasnya diukir satu menorah dengan shofar di satu sisi dan etrog di sisi lain. Pada akhir abad ke-19, tiang tersebut merupakan bagian dari sinagoga tua di Kaisarea Maritima dan dibawa ke masjid karena dianggap memiliki nilai keagamaan, seperti yang ditunjukkan oleh gereja Kaisarea di Peta Madaba.
Fakta bahwa simbol Yahudi ini dilestarikan selama beberapa dekade di dalam masjid digambarkan sebagai demonstrasi "hidup berdampingan secara damai" oleh sarjana Ziad Shehada.
Relief tersebut dihancurkan antara tahun 1973-1996 dan batunya telah dihaluskan.
Pada tahun 1187, Dinasti Ayyubiyah di bawah pimpinan Shalahuddin merebut kendali Gaza dari Tentara Salib dan menghancurkan gereja tersebut.
Bangsa Mamluk membangun kembali masjid tersebut pada abad ke-13. Pada tahun 1260, bangsa Mongol menghancurkannya.
Bangunan ini dibangun kembali, namun pada tahun 1294, gempa bumi menyebabkan keruntuhannya.
Penemuan sinagoga abad ke-6 di Maiumas, pelabuhan kuno Gaza, pada tahun 1960-an membuat kolom ini lebih mungkin digunakan kembali oleh masyarakat setempat.
Relief pada kolom tersebut menggambarkan benda-benda pemujaan Yahudi yakni menorah, shofar, lulav dan etrog yang dikelilingi oleh karangan bunga hias, dan prasasti bertuliskan "Hananyah putra Yakub" dalam bahasa Ibrani dan Yunani.
Di atasnya diukir satu menorah dengan shofar di satu sisi dan etrog di sisi lain. Pada akhir abad ke-19, tiang tersebut merupakan bagian dari sinagoga tua di Kaisarea Maritima dan dibawa ke masjid karena dianggap memiliki nilai keagamaan, seperti yang ditunjukkan oleh gereja Kaisarea di Peta Madaba.
Fakta bahwa simbol Yahudi ini dilestarikan selama beberapa dekade di dalam masjid digambarkan sebagai demonstrasi "hidup berdampingan secara damai" oleh sarjana Ziad Shehada.
Relief tersebut dihancurkan antara tahun 1973-1996 dan batunya telah dihaluskan.
Pada tahun 1187, Dinasti Ayyubiyah di bawah pimpinan Shalahuddin merebut kendali Gaza dari Tentara Salib dan menghancurkan gereja tersebut.
5. Masjid Mamluk
Bangsa Mamluk membangun kembali masjid tersebut pada abad ke-13. Pada tahun 1260, bangsa Mongol menghancurkannya.
Bangunan ini dibangun kembali, namun pada tahun 1294, gempa bumi menyebabkan keruntuhannya.
tulis komentar anda