10 Negara yang Pernah Menjadi Korban Kebijakan Berlumuran Darah Henry Kissinger, Adakah Indonesia?
Jum'at, 01 Desember 2023 - 04:55 WIB
Ekspansi perang yang dilakukan Kissinger memicu terjadinya genosida pemerintahan Khmer Merah di Kamboja, yang merebut kekuasaan dari rezim militer yang didukung AS dan kemudian membunuh seperlima populasi – dua juta orang.
Rakyat Kamboja telah jatuh ke tangan gerakan komunis akibat kampanye pengeboman karpet oleh Kissinger dan Nixon, yang menewaskan ratusan ribu orang. Hingga saat ini, masih banyak orang yang meninggal karena peraturan AS yang tidak diledakkan.
Foto/Reuters
Pada tahun 1970, kaum nasionalis Bengali di wilayah yang saat itu dikenal sebagai Pakistan Timur memenangkan pemilu. Khawatir kehilangan kendali, pemerintah militer di Pakistan Barat melancarkan tindakan keras yang mematikan.
Kissinger dan Nixon berdiri teguh di belakang pembantaian tersebut, memilih untuk tidak memperingatkan para jenderal untuk menahan diri.
Termotivasi oleh kegunaan Pakistan sebagai penyeimbang terhadap China dan India yang condong ke Soviet, Kissinger tidak terpengaruh oleh pembunuhan 300.000 hingga tiga juta orang. Terekam dalam rekaman rahasia, dia menyuarakan penghinaan terhadap orang-orang yang “berdarah” demi “orang Bengali yang sekarat”.
Foto/Reuters
Nixon dan Kissinger tidak menyetujui Salvador Allende, seorang yang memproklamirkan diri sebagai Marxis, yang terpilih secara demokratis sebagai presiden Chile pada tahun 1970. Selama tiga tahun berikutnya, mereka menginvestasikan jutaan dolar untuk mengobarkan kudeta.
Rakyat Kamboja telah jatuh ke tangan gerakan komunis akibat kampanye pengeboman karpet oleh Kissinger dan Nixon, yang menewaskan ratusan ribu orang. Hingga saat ini, masih banyak orang yang meninggal karena peraturan AS yang tidak diledakkan.
3. Bangladesh
Foto/Reuters
Pada tahun 1970, kaum nasionalis Bengali di wilayah yang saat itu dikenal sebagai Pakistan Timur memenangkan pemilu. Khawatir kehilangan kendali, pemerintah militer di Pakistan Barat melancarkan tindakan keras yang mematikan.
Kissinger dan Nixon berdiri teguh di belakang pembantaian tersebut, memilih untuk tidak memperingatkan para jenderal untuk menahan diri.
Termotivasi oleh kegunaan Pakistan sebagai penyeimbang terhadap China dan India yang condong ke Soviet, Kissinger tidak terpengaruh oleh pembunuhan 300.000 hingga tiga juta orang. Terekam dalam rekaman rahasia, dia menyuarakan penghinaan terhadap orang-orang yang “berdarah” demi “orang Bengali yang sekarat”.
4. Chili
Foto/Reuters
Nixon dan Kissinger tidak menyetujui Salvador Allende, seorang yang memproklamirkan diri sebagai Marxis, yang terpilih secara demokratis sebagai presiden Chile pada tahun 1970. Selama tiga tahun berikutnya, mereka menginvestasikan jutaan dolar untuk mengobarkan kudeta.
tulis komentar anda