Diserang, India Pindahkan Para Kepala Desa Pendukung Modi di Kashmir

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 20:30 WIB
Polisi India berjaga di Srinagar, Kashmir, 4 Agustus 2020. Foto/REUTERS
SRINAGAR - India pindahkan sejumlah kepala desa yang sebagian besar pendukung Perdana Menteri (PM) Narendra Modi ke lokasi yang aman di Kashmir setelah sejumlah serangan militan.

Kelompok separatis Kashmir meningkatkan serangan pada para politisi level terendah yang sebagian besar tak memiliki penjaga keamanan pribadi dalam beberapa pekan terakhir.

“Ini langkah sementara. Kami akan menyusun strategi untuk menyediakan keamanan pada mereka yang rentan,” ungkap Kepala Kepolisian Kashmir Vijay Kumar.



Dua pejabat keamanan menjelaskan sekitar 500 politisi dipindahkan sejak Kamis (6/8), setelah militan menembak seorang ketua dewan desa dari Partai Bharatiya Janata (BJP) di Kashmir selatan.

Banyak dari mereka yang dalam perlindungan itu ditempatkan di hotel-hotel dan gedung pemerintah yang dijaga tentara paramiliter. “Kami tidak ingin memberi peluang apapun,” ujar sumber keamanan itu.

Wakil Presiden BJP di Kashmir Sofi Yousuf menjelaskan, para koleganya menjadi target untuk mencegah BJP meluas pengaruhnya di wilayah Himalaya itu. Kawasan itu menjadi pusat konflik antara separatis dengan tentara India sejak akhir 1980-an. (Baca Juga: Tolak Mahasiswa Kedokteran Ditambah, Ribuan Dokter Korsel Mogok Kerja)

“Mereka ingin menciptakan ketakutan psikologis di lapangan,” tutur Yousuf. (Baca Infografis: Menghadapi Krisis Paling Parah, Lebanon di Ujung Kehancuran)

Pemerintah federal berupaya mempromosikan aktivitas politik sejak mencabut status khusus Kashmir. Kebijakan India itu memicu protes di penjuru wilayah dan pekan ini otoritas menerapkan lockdown ketat pada peringatan satu tahun keputusan itu. (Lihat Video: 190 Kios di Pasar Grogol Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah)
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More