5 Alasan Otoritas Palestina Tidak Akan Bisa Menggantikan Hamas dalam Memimpin Gaza
Selasa, 28 November 2023 - 20:20 WIB
Foto/Reuters
Penyerangan Israel, kekerasan pemukim dan perluasan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki adalah beberapa alasan Hamas melancarkan serangannya pada 7 Oktober, kata Izzat al-Rasheq, anggota Biro Politik Hamas.
“Kami memperingatkan Israel dan komunitas internasional bahwa tekanan tanpa henti ini akan mengakibatkan ledakan, namun mereka tidak mendengarkan,” kata al-Rasheq kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, ribuan warga Palestina yang ditahan secara tidak adil, dan blokade di Gaza juga berperan.
Foto/Reuters
Pemerintahan PA di Tepi Barat dipandang oleh banyak warga Palestina sebagai kolusi dengan Israel.
"Yang paling membuat frustrasi adalah Abbas, yang dianggap lemah karena tidak mampu memajukan proses perdamaian selama hampir dua dekade berkuasa," kata Rafe Jabari, analis politik Timur Tengah, dilansir Al Jazeera.
Dia juga dipandang tidak cukup melakukan advokasi terhadap praktik-praktik Israel mulai dari perluasan pemukiman hingga pelecehan terhadap warga Palestina.
Namun, Amerika masih meningkatkan dorongannya untuk mengembalikan PA di Gaza, dan ada banyak alasan yang dimiliki pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menerapkan strategi ini.
Pertama adalah memberi waktu bagi Israel untuk menyelesaikan operasi militernya dengan mengalihkan perhatian komunitas internasional. Mereka ingin mengizinkan sekutunya untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober sambil membujuk mereka untuk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Penyerangan Israel, kekerasan pemukim dan perluasan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki adalah beberapa alasan Hamas melancarkan serangannya pada 7 Oktober, kata Izzat al-Rasheq, anggota Biro Politik Hamas.
“Kami memperingatkan Israel dan komunitas internasional bahwa tekanan tanpa henti ini akan mengakibatkan ledakan, namun mereka tidak mendengarkan,” kata al-Rasheq kepada Al Jazeera, menambahkan bahwa serangan terhadap Masjid Al-Aqsa, ribuan warga Palestina yang ditahan secara tidak adil, dan blokade di Gaza juga berperan.
3. PA Dianggap Berkolusi dengan Israel dan AS
Foto/Reuters
Pemerintahan PA di Tepi Barat dipandang oleh banyak warga Palestina sebagai kolusi dengan Israel.
"Yang paling membuat frustrasi adalah Abbas, yang dianggap lemah karena tidak mampu memajukan proses perdamaian selama hampir dua dekade berkuasa," kata Rafe Jabari, analis politik Timur Tengah, dilansir Al Jazeera.
Dia juga dipandang tidak cukup melakukan advokasi terhadap praktik-praktik Israel mulai dari perluasan pemukiman hingga pelecehan terhadap warga Palestina.
Namun, Amerika masih meningkatkan dorongannya untuk mengembalikan PA di Gaza, dan ada banyak alasan yang dimiliki pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menerapkan strategi ini.
Pertama adalah memberi waktu bagi Israel untuk menyelesaikan operasi militernya dengan mengalihkan perhatian komunitas internasional. Mereka ingin mengizinkan sekutunya untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober sambil membujuk mereka untuk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda