Ukraina Akui Drone Kamikaze Rusia Sekarang Lebih Sulit Dideteksi
Senin, 27 November 2023 - 13:03 WIB
KYIV - Militer Ukraina mengakui drone kamikaze Rusia sekarang lebih sulit dideteksi karena memiliki corak hitam yang tidak biasa dan dilapisi karbon yang menyerap sinyal radar.
Pengakuan itu disampaikan juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Inhat pada hari Minggu.
“Sekarang kita lihat mereka menggunakan karbon, bahan yang menyerap sinyal radar, dan juga mereka mengecatnya dengan warna hitam. Ini akan mempersulit kerja pertahanan udara kita, yaitu visual dari kelompok pemadam kebakaran mobile,” kata Ihnat seperti dikutip dari kantor berita Ukrinform, Senin (27/11/2023).
Kendati demikian, Ihnat mengeklaim bahwa hal itu tidak menghalangi unit pertahanan udara untuk secara efektif menembak jatuh hampir seluruh drone kamikaze Rusia.
"Meskipun ada kemungkinan kesamaan visual, drone Shahed yang diluncurkan dalam serangan terbaru bukanlah varian baru yang diyakini diproduksi oleh Iran," kata Inhat.
Pada bulan September, pasukan Rusia menggunakan sekitar 500 drone untuk menyerang wilayah Ukraina, kata Ihnat pada akhir Oktober.
Menurut Inhat, saat ini, jumlah drone yang digunakan Moskow agak berkurang, yang menunjukkan bahwa musuh sedang mengumpulkan pasokan yang cukup.
“Drone digunakan tidak hanya untuk menyerang fasilitas infrastruktur penting tetapi juga fasilitas militer yang ingin mereka serang. Anda lihat mereka juga mencoba menyerang lapangan terbang. Mengapa [drone] yang digunakan lebih sedikit? Ya, ada 500 di bulan September. Oleh karena itu, mungkin saat ini musuh tidak memiliki kemampuan untuk membangun jumlah yang besar, dan mungkin saja mereka mencoba meluncurkannya pada bulan Oktober dengan cara tertutup ke arah yang berbeda dan dari arah yang berbeda—dari utara, dari tenggara, dan dari selatan, dan mungkin mereka ingin mengembalikan stok yang digunakan pada bulan September,” imbuh Ihnat.
Ditanya tentang peningkatan produksi dan modernisasi drone Shahed di Rusia, Ihnat berkata: “Seperti yang saya katakan, mereka menggunakan lebih dari 500 unit pada bulan September, jadi [stok] harus dipulihkan, mungkin pabrik-pabrik tersebut belum beroperasi pada kapasitas yang ingin dicapai atau Iran mungkin tidak memberikan jumlah pasokan yang mereka inginkan untuk melanjutkan serangan ini."
"Percayalah, kalau sudah cukup, semuanya akan diluncurkan di sini karena senjata-senjata ini menguras pertahanan udara kita, senjata-senjata ini terkadang mengenai sasaran, jadi mereka akan menggunakannya. Mereka sekarang mungkin sedang beristirahat untuk mengumpulkan jumlah yang mereka perlukan untuk menyerang infrastruktur kita. Adapun modernisasi akan terjadi, kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis senjata dipelajari dalam pertarungan nyata. Dan dengan drone Shahed, mereka pasti mulai melakukan beberapa perbaikan," paparnya.
Pengakuan itu disampaikan juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Inhat pada hari Minggu.
“Sekarang kita lihat mereka menggunakan karbon, bahan yang menyerap sinyal radar, dan juga mereka mengecatnya dengan warna hitam. Ini akan mempersulit kerja pertahanan udara kita, yaitu visual dari kelompok pemadam kebakaran mobile,” kata Ihnat seperti dikutip dari kantor berita Ukrinform, Senin (27/11/2023).
Kendati demikian, Ihnat mengeklaim bahwa hal itu tidak menghalangi unit pertahanan udara untuk secara efektif menembak jatuh hampir seluruh drone kamikaze Rusia.
"Meskipun ada kemungkinan kesamaan visual, drone Shahed yang diluncurkan dalam serangan terbaru bukanlah varian baru yang diyakini diproduksi oleh Iran," kata Inhat.
Pada bulan September, pasukan Rusia menggunakan sekitar 500 drone untuk menyerang wilayah Ukraina, kata Ihnat pada akhir Oktober.
Menurut Inhat, saat ini, jumlah drone yang digunakan Moskow agak berkurang, yang menunjukkan bahwa musuh sedang mengumpulkan pasokan yang cukup.
“Drone digunakan tidak hanya untuk menyerang fasilitas infrastruktur penting tetapi juga fasilitas militer yang ingin mereka serang. Anda lihat mereka juga mencoba menyerang lapangan terbang. Mengapa [drone] yang digunakan lebih sedikit? Ya, ada 500 di bulan September. Oleh karena itu, mungkin saat ini musuh tidak memiliki kemampuan untuk membangun jumlah yang besar, dan mungkin saja mereka mencoba meluncurkannya pada bulan Oktober dengan cara tertutup ke arah yang berbeda dan dari arah yang berbeda—dari utara, dari tenggara, dan dari selatan, dan mungkin mereka ingin mengembalikan stok yang digunakan pada bulan September,” imbuh Ihnat.
Ditanya tentang peningkatan produksi dan modernisasi drone Shahed di Rusia, Ihnat berkata: “Seperti yang saya katakan, mereka menggunakan lebih dari 500 unit pada bulan September, jadi [stok] harus dipulihkan, mungkin pabrik-pabrik tersebut belum beroperasi pada kapasitas yang ingin dicapai atau Iran mungkin tidak memberikan jumlah pasokan yang mereka inginkan untuk melanjutkan serangan ini."
"Percayalah, kalau sudah cukup, semuanya akan diluncurkan di sini karena senjata-senjata ini menguras pertahanan udara kita, senjata-senjata ini terkadang mengenai sasaran, jadi mereka akan menggunakannya. Mereka sekarang mungkin sedang beristirahat untuk mengumpulkan jumlah yang mereka perlukan untuk menyerang infrastruktur kita. Adapun modernisasi akan terjadi, kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis senjata dipelajari dalam pertarungan nyata. Dan dengan drone Shahed, mereka pasti mulai melakukan beberapa perbaikan," paparnya.
(mas)
tulis komentar anda